SEPUTAR LAMPUNG - Menunaikan ibadah haji merupakan bagian dari rukun islam.
Melaksanakan ibadah haji, baik itu haji kecil (umrah) atau haji besar merupakan rukun islam yang ke-5.
Rukun islam merupakan lima kewajiban bagi umat muslim yang dianggap sebagai pondasi bagi orang-orang yang beriman.
Baca Juga: Jungkook Dkk Bakal Masuk Wajib Militer Bersama pada 2022? Ini Jawaban Big Hit Music
Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW;
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَ حَجِّ الْبَيْتِ ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ . رواه البخاري و مسلم .
"Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadhan'". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Baru-baru ini, Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPS Bipih) telah melakukan Perjanjian Kerjasama (PKS) Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag).
Bank-bank tersebut akan mengurusi terkait pendaftaran, pembatalan, dan pelunasan jemaah haji.
PKS ini ditandatangani Plt Dirjen PHU Khoirizi dengan pimpinan 30 BPS Bipih, di Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga: Informasi Penempatan Guru yang Lulus Seleksi PPPK 2021, Bagaimana Jika Tidak Lulus Passing Grade?
Plt Dirjen PHU Khoirizi, PKS ini merupakan pedoman bagi Kemenag dalam mengelola data Jemaah haji.
“Perjanjian Kerjasama ini merupakan pedoman bagi Kemenag dan BPS Bipih dalam pengelolaan data dan informasi terkait pendaftaran, pembatalan, dan pelunasan jemaah haji,” ucapnya.
Perjanjian kerjasama ini juga untuk menwujudkan kemitraan dan kerjasama antara Ditjen PHU tengan BPS Bipih dalam pengelolaan data dan informasi jemaah haji secara profesional, akuntabel, amanah, dan transparan dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji.
“Oleh karena itu, kami berharap agar dalam pelaksanaannya betul-betul berpedoman dalam ketentuan yang sudan diatur dan disepakati dalam PKS ini,” ujarnya.
PKS ini pengawas pelaksanaannya dilakukan melekat oleh para pihak. Adapun perjanjian kerjasama ini berlaku selama tiga tahun.
Dikutip dari Seputar Tangsel dalam artikel "Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji, Berikut Daftarnya", dari laman Kementerian Agama, berikut adalah daftar BPS Bipih:
1. Bank DKI, UUS (Unit Usaha Syariah)
2. Bank Muamalat Indonesia
3. Bank Tabungan Negara UUS
4. Bank Syariah Indonesia
5. Bank Mega Syariah
6. Bank Jabar Banten Syariah
7. Bank Syariah Bukopin
8. Bank Panin Dubai Syariah
9. Bank Permata UUS
10. Bank CIMB Syariah UUS
11. Bank Maybank Indonesia UUS
12. Bank OCBC NISP UUS
13. Bank Danamon Indonesia UUS
14. Bank BCA Syariah
15. Bank Sinarmas UUS
16. BTPN Syariah
17. BPD DIY UUS
18. BPD Jawa Tengah UUS
19. BPD Jawa Timur UUS
20. Bank Aceh Syariah
Baca Juga: Panduan Memilih Nama Anak: Kenali Nama-nama yang Dilarang dalam Islam, Orang Tua Perlu Tahu!
21. BPD Sumut UUS
22. BPD Sumatera Barat UUS
23. BPD Riau Kepri UUS
24. BPD Sumsel Babel UUS
25. BPD Kalsel UUS
26. BPD Kaltim UUS
27. BPD Sulselbar UUS
28. BPD NTB UUS
29. BPD Jambi UUS
30. BPD Kalbar UUS.***(Poppy Vienetha Heidi Ginting/Seputar Tangsel)