“Ulama kami (ulama Syafiiyah) mengatakan bahwa yang lebih utama puasa enam hari dilakukan secara berturut-turut setelah hari raya Idul Fitri. Jika seseorang melakukannya secara terpisah atau mengakhirkannya di akhir bulan Syawal, maka keutamaan berturut-turut sudah didapatkan karena ia telah mengikutkan Ramadhan dengan enam hari puasa di bulan Syawal.”
Lantas, bagaiman cara Puasa Syawal bagi yang masih punya hutang Puasa Ramadhan?
Pahala melaksanakan puasa sunnah Syawal setelah berpuasa Ramadhan adalah setara dengan berpuasa setahun lamanya. Itulah mengapa banyak umat muslim yang bersegera mengerjakan Puasa 6 hari ini.
Bagi yang tidak ada hutang Puasa Ramadhan, tentu akan dengan tanpa berpikir lagi untuk mengerjakan Puasa Syawal.
Namun, bagi mereka yang masih punya hutang Puasa Ramadhan, tentunya ada sedikit keraguan tentang boleh atau tidaknya menunda qadha puasa untuk bisa mengerjakan Puasa Syawal.
Baca Juga: Mau Jadi Guru? Ini 4 Universitas Swasta Terbaik untuk Jurusan Ilmu Pendidikan di Surabaya
Dikutip dari laman Islam.nu.or.id, Wakil Sekretaris LBM PBNU Ustadz Alhafiz Kurniawan dalam artikelnya di NU Online menjelaskan, bahwa bagi yang masih memiliki tanggung jawab mengqadha puasa Ramadhan, dianjurkan menyegerakan puasa qadha-nya. Setelahnya, baru melaksanakan puasa sunnah Syawal.
"Mereka yang memiliki utang puasa Ramadhan baiknya mengqadha utang puasanya terlebih dahulu. Setelah itu mereka baru boleh mengamalkan puasa sunah Syawal," katanya.
Artinya, bagi yang masih punya hutang puasa Ramadhan sebaiknya menyegerakan qadha puasa lalu kemudian melanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawal.***