Referensi Naskah Khutbah Jumat Terbaru Edisi 23 Juni 2023 dengan Tema Dikira Taat Tapi Hakikatnya Maksiat

- 21 Juni 2023, 21:00 WIB
Khutbah Jumat terbaru edisi 23 Juni 2023 dengan tema Dikira Taat Tapi Hakikatnya Maksiat.
Khutbah Jumat terbaru edisi 23 Juni 2023 dengan tema Dikira Taat Tapi Hakikatnya Maksiat. //danigeza/Pixabay

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ

“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.” (QS. Al-An’am[6]: 108)

Baca Juga: TERBARU! Cuti Bersama Idul Adha 2023 Jadi 2 Hari, Ini Daftar Libur Bulan Juni Usai SKB 3 Menteri Diubah

Sehingga ada sebuah perbuatan yang bisa jadi dianggap oleh pelakunya sebagai amalan yang bisa mendatangkan pahala. Namun ketika itu dilakukan dengan cara yang salah, justru hasilnya adalah sebaliknya. Bukannya mendatangkan pahala malah mendatangkan dosa dan perbuatan maksiat.

Saya akan membacakan keterangan yang Ibnu Aqil ucapkan dalam kitabnya Al Funuun. Peringatan yang beliau sampaikan; ada perbuatan yang menurut orang yang bodoh agama dianggap sebagai amal shalih, namun bagi para ulama hal tersebut adalah tindakan maksiat. Menurut orang yang tidak paham agama itu dianggap sebagai ibadah, namun bagi para ahli ilmu itu adalah tindakan durhaka.

Ibnu Aqil menyebutkan, “Betapa banyak adanya ucapan dan perbuatan yang menurut masyarakat awam yang tidak paham agama dianggap sebagai bentuk ketaatan, namun bagi para ulama itu adalah perbuatan maksiat dan semakin menjauh dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Salah satu contohnya adalah ada orang yang mengeraskan bacaan Al-Qur’an di tengah kesibukan manusia di dalam pasar sehingga tidak ada satupun orang yang mempedulikannya. Dan itu pada hakikatnya adalah pelecehan terhadap Al-Qur’an.”

Mungkin bisa jadi bagi orang ini yang membaca Al-Qur’an di tengah keramaian, di pasar, di tengah kesibukan aktifitas masyarakat, dia berharap pahala dengan ibadah membaca Al-Qur’an tersebut. Tapi bagi para ulama, hal tersebut adalah bentuk pelecehan terhadap Al-Qur’an, karena dia membaca di tengah orang-orang yang tidak mau mendengarkan Al-Qur’an.

Sementara Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x