Karena tidak mungkin seorang hamba bisa beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan baik tanpa bimbingan dari utusan-Nya. Jika manusia dalam beribadah dibebaskan untuk melakukannya sesuai dengan cara mereka sendiri-sendiri, berarti sebenarnya mereka tidak butuh Nabi.
Adanya Nabi sebagai konsekuensi bahwa mereka perlu penjelasan tentang bagaimana cara beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan benar.
Karena itulah, menaati Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sama dengan menaati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebab menaati utusan sama dengan menaati yang mengutus.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۖ
“Barang siapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” (QS. An-Nisa'[4]: 80)
Bimbingan Untuk Manusia
Dan dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita diperintahkan untuk mengikuti sesuai dengan petunjuk yang Dia turunkan.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 16 Juni 2023 Spesial Bulan Dzulhijjah dengan Tema Manfaat Mengingat Kematian
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,