Teks Khutbah Jumat 26 Mei 2023, Singkat, Padat, dan Terbaru, dengan Tema Hikmah Bulan Dzulhijjah 1444 H

- 24 Mei 2023, 19:55 WIB
Teks khutbah Jumat 26 Mei 2023 yang singkat, padat, dan terbaru bertema hikmah bulan Dzulhijjah 1444 H.
Teks khutbah Jumat 26 Mei 2023 yang singkat, padat, dan terbaru bertema hikmah bulan Dzulhijjah 1444 H. /cahiwak/Pixabay

Kedua, dalam sebuah kemulian ada tempat hidup yang selalu digunakan untuk beribadah, Nabi menyebutnya dengan kata balad. Kata balad bisa diartikan dengan: daerah, negeri, desa, kampung, tanah air.

Jika Nabi Muhammad ﷺ menyebut kata balad dalam khutbah ‘Idul Adha, maka perlu kita ambil hikmah bahwa betapa cintanya Nabi Muhammad kepada tanah airnya sesuai dengan firman Allah:

إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَىٰ مَعَادٍ ۚ قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ مَنْ جَاءَ بِالْهُدَىٰ وَمَنْ هُوَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

“Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali (Makkah). Katakanlah: “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata”. (QS. Al Qashah: 85) Dan ketiga, betapa pentingnya menjadikan Islam sebagai agama yang mendorong lahirnya perdamaian, bukan agama kekerasan penuh peperangan.

Baca Juga: 10 Universitas Swasta Terbaik Dunia di Semarang, Jawa Tengah Versi UniRank 2023 untuk yang Tidak Lolos PTN

Sejarah perintah berqurban kepada Nabi Ibrahim yang diminta menyembelih putranya (Nabi Ismail) dan kemudian diganti domba adalah sebuah bukti bahwa Islam sangat melindungi hak asasi manusia dan cinta perdamaian.

Syaikh Utsman bin Hasan Al Khaubawi dalam kitab Durratun Nashihin memberikan penjelasan bahwa perjalanan Nabi Ibrahim dari negeri Syam hingga Makkah dalam mengikuti perintah Allah diabadikan dalam rangkaian ibadah sunnah puasa Tarwiyah (yataraw, memikirkan diri atas mimpi menyembelih anaknya) dan puasa Arafah (‘arafa, tahu dan yakin bahwa mimpi itu dari Allah). Arafah juga menjadi tempat puncak ibadah haji. Dan kemudian hari kesepuluh Dzulhijjah menjadi penyembelihan (nahr).

Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah,

Rasa syukur Nabi Ibrahim atas tidak jadinya menyembelih putranya, diganti dengan menyembelih 1.000 kambing, 300 lembu dan 100 unta demi taat kepada Allah. Jelas sekali bahwa qurban ini menjadi ibadah sosial yang sangat mengangkat derajat para peternak hewan dan menjadi bukti emansipasi kepada kaum dlu’afa yang menerima manfaat pembagian daging qurban.

Di penghujung khutbah ini, dengan semangat ‘Idul Adha, mari kita tetap teguhkan bahwa agama Islam yang kita anut menjadi Islam rahmatan lil ‘alamin, agama penebar kasih sayang. Dan mari kita isi, hari demi hari hidup di Indonesia dengan teguh memegang ajaran agama Islam dan cinta tanah air dalam rangka menyempurnakan keimanan kita.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Lirboyo.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x