Di dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji dan memberikan kabar gembira bagi mereka-mereka yang istiqamah diatas agama Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang terus-menerus diatas ketaantan kepada Allah, diatas batasan-batasan Allah (perintah dan laranganNya), tidak melenceng ke kanan dan ke kiri. Walaupun Ramadhan telah berlalu, mereka terus istiqamah. Karena mereka bukan hamba Ramadhan. Kapanpun dan dimanapun mereka terus diatas ketaatan, diatas ketakwaan, mengamalkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ
“Bertakwalah kepada Allah dimanapun kau berada.” (HR. At-Tirmidzi)
Bahwasannya kehidupan mereka yang istiqamah tersebut akan mendapatkan jaminan kebaikan di dunia dan di akhirat. Dan mereka adalah wali-wali Allah, sebagaimana yang Allah sebutkan dalam surah Yunus:
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿٦٢﴾ الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ ﴿٦٣﴾
“Ingatlah sesungguhnya wali-wali Allah, mereka tidak akan dihinggapi rasa takut, juga tidak akan dihinggapi rasa sedih. Mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Yunus[10]: 62-63)
Maka orang-orang yang istiqamah, mereka tidak akan dihinggapi rasa takut/khawatir dengan masa depan, mereka yakin dengan janji Allah. Dan mereka tidak akan bersedih dengan masa lalu atau dunia yang hilang dari mereka, karena semua atas ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka tidak khawatir, mereka tidak bingung, mereka tidak sedih. Maka hidup mereka tenang dan hidup mereka bahagia di dunia dan di akhirat (ini yang paling penting).
أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا…
“Mereka itulah yang akan dimasukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam surga…”