ْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ صَلاَتُهُ فَإِنْ كَانَ أَكْمَلَهَا وَإِلاَّ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ وُجِدَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَكْمِلُوا بِهِ الْفَرِيضَةَ "
Artinya: Seperti dinarasikan Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, Amalan pertama yang dihitung dari seorang manusia adalah sholat. Jika sempurna maka semuanya akan tercatat lengkap, dan jika ada yang kurang Allah SWT akan berkata, "Periksalah jika hambaku melakukan ibadah sunnah (nafilah)." Jika dia melakukannya maka ibadah wajib akan dilengkapi dari yang sunnah. (HR An-Nasa'i).
Tetapi menurut Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, puasa Syawal lebih baik dikerjakan berturut-turut ketimbang di selang-seling, meski masih di bulan Syawal.
Seperti hukum asalnya yaitu sunah yang berarti dikerjakan mendapatkan pahala, tidak mengerjakan tidak apa-apa. Tetapi mengingat begitu besarnya puasa Syawal alangkah sayangnya jika kita melewatkan kesempatan emas ini.
Keutamaan puasa Syawal menurut hadist Rasulullah SAW
1. Mendapatkan pahala puasa setahun penuh
Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia mengikutinya dengan berpuasa selama enam hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun." (HR. Muslim)