“Maukah aku tunjukkan pada kalian sebuah perdagangan (tijaroh) yang kalau anda bertransaksi, (kalau anda berdagang dengan dagangan itu, maka anda akan untung mutlak), anda selamat dari azab yang sangat pedih.” (QS. ash-Shaf :10)
Ini penegasan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah mengajak kita bertransaksi dan yang diajak Allah bukan sembarang orang. Karena manusia itu ada yang kafir, ada yang munafik, ada yang Mukmin.
Adapun yang kafir dan munafik, Allah tidak ajak untuk bertransaksi karena mata mereka buta, karena telinga mereka tuli, karena hati mereka mati. Sehingga mereka tidak bisa merasakan dan tidak mungkin mendengar dan menyambut apa yang diinginkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Yang Allah seru adalah orang yang hatinya ada keimanan. Karena dia yang akan siap pasang telinga, mendengarkan seruan Allah, dia yang siap untuk melaksanakan sami’na wa ato’na, yang siap untuk bisa menikmati ajakan-ajakan Allah. Sehingga hanya kelompok ini yang diajak oleh Allah bertransaksi untuk mengadakan transaksi tijariyah (perdagangan) yang menjanjikan keuntungan yang mutlak, keuntungan yang sangat besar.
Para pemirsa yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala
Barang dagangan apa yang bisa kita jual kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kemudian kita mendapatkan keuntungan yang sangat besar dan dengan apa Allah akan membeli barang dagangan kita? Allah Subhanahu wa Ta’ala jelaskan kepada kita kaum Mukminin bahwa barang dagangan yang mesti kita jual jawabnya secara singkat adalah iman dan amal shalih, sebagaimana lanjutan ayat tadi;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ. تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ
Hendaklah anda menjadi seorang Mukmin yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan beriman kepada RasulNya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Anda berkecimpung dalam kehidupannya dengan amal-amal shalih. Anda tegakkan jihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa kita, menjadikan jiwa kita dan harta kita semuanya fii sabilillah. Dengan begitu kita telah bertransaksi dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌعِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا