Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Bagi kita kaum Mukmin, setiap musibah harus dihadapi dengan keimanan. Tentu agar tidak muncul persepsi dan sikap yang keliru.
Pertama: Seorang Muslim wajib mengimani bahwa tak ada satupun musibah yang dia alami melainkan atas kehendak Allah subhanahu wa ta’ala sebagaimana dalam surat at-Taubah 51.
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal”. QS at-Taubah [9]: 51).
Baca Juga: Sebelum Tenggelam, Bocah di Pangandaran Sempat Buat Kuburan dari Pasir, Ini Kronologinya
Kedua: Seorang Mukmin wajib memahami bahwa sepanjang kehidupan di dunia, dia akan selalu mendapatkan berbagai ujian.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: al-Baqarah 155
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan serta kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar ( QS al-Baqarah [2]: 155).
Maka jika seorang Muslim bersabar, ia bersih dari segala dosa, karena kesabarannya menanggung berbagai ujian. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: