Naskah Khutbah Jumat, 2 Desember 2022 dengan Tema Peka dan Peduli Terhadap Sesama Manusia

- 28 November 2022, 21:30 WIB
Khutbah Jumat, 2 Desember 2022 dengan tema Peka da Peduli terhadap Sesama Manusia.
Khutbah Jumat, 2 Desember 2022 dengan tema Peka da Peduli terhadap Sesama Manusia. /Pixabay/Alexas_Fotos/

SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut adalah rekomendasi naskah khutbah Jumat, 2 Desember 2022 dengan tema "Peka dan Peduli Terhadap Sesama Manusia".

Naskah khutbah Jumat, 2 Desember 2022 ini dapat dijadikan rekomendasi untuk khatib sebelum pelaksanaan ibadah shalat Jumat.

Di mana Khutbah Jumat adalah ceramah yang dilakukan sebelum shalat Jumat.

Baca Juga: Referensi Materi Khutbah Jumat Edisi 2 Desember 2022 dengan Tema Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Pada khutbah Jumat, Khatib akan memberikan tema-tema yang beragam agar umat manusia lebih mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.

Untuk tema Khutbah Jumat, 2 Desember 2022 ini akan mengangkat tema "Peka dan Peduli Terhadap Sesama Manusia".

Sebagaimana dilansir Seputarlampung.com dari laman resmi Suaramuhammadiyah.id, inilah rekomendasi naskau Jumat, 2 Desember 2022 dengan tema "Peka dan Peduli Terhadap Sesama Manusia".

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 2 Desember 2022 Terbaru dengan Tema: Persiapan Umat Muslim Sebelum Ajal Tiba

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰهَ إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَاِركْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَاللهُ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاالله اِتَّقُواللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Pada kesempatan ini marilah kita bersama-sama menysukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita semua berupa nikmat iman dan Islam. Tak lupa shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar kita Rasulullah Muhammad SAW, beliau yang menjadi panutan kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Saat ini kita berada pada era revolusi industri 4.0 dan menuju 5.0. Revolusi industri 4.0 ditandai dengan konektivitas manusia antar satu dengan yang lainnya dan terjadi tren digitalisasi. Dunia seakan menjadi satu keluaga yang terkoneksi satu dengan lainnya saling mempengaruahi. Peran manusia juga menjadi berkurang karena hampir sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh teknologi. Perubahan besar terjadi bukan hanya pada tataran teknologi komunikasi bahkan ekonomi, gaya hidup bahkan cara beragama pun mengalami perubahan. kontrol eksternal mulai luntur sehinga mempengaruhi segala aspek kehidupan.

Baca Juga: Kenapa Judi Bola Diharamkan dalam Islam? Ini Ayat Al Quran yang Tegas Melarang Perjudian dan Minuman Keras

Kehidupan di era ini juga terjadi perubahan masif yang mengubah sistem dan tatanan kehidupan yang biasa juga dikenal dengan istilah disrupsi. Era ini dapat mempengaruhi perubahan manusia yang signifikan diantaranya adalah perubahan sosial yang fundamental, pergeseran nilai kehidupan dan moralitas formal, deotorisasi tokoh agama, era post truth, dan bebasnya paham-paham agama yang liberal, sekuler, plural. Salah satu yang tampak dari perubahan sosial yang fundamental adalah jiwa kepedulian antar sesama yang mengalami kelunturan. Pada saat ini jiwa kepedulian adalah suatau barang mahal di tengah masyarakat kita. Padahal sebagai umat Islam jiwa kepedulian menjadi satu jiwa yang sangat penting dalam menjalin hubungan sesama makhluk Allah. Hal ini dapat kita lihat suatu kisah dalam sebuah hadits Rasulullah saw

عَنْ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ؛ ﺃَﻥَّ ﺭَﺟُﻠًﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻧَﺨْﻞٌ، ﻭَﻣِﻨْﻬَﺎ ﻧَﺨْﻠَﺔٌ ﻓَﺮْﻋُﻬَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺩَﺍﺭِ ﺭَﺟُﻞٍ ﺻَﺎﻟِﺢٍ ﻓَﻘِﻴﺮٍ ﺫِﻱ ﻋِﻴَﺎﻝٍ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻓَﺪَﺧَﻞَ ﺩَﺍﺭَﻩُ ﻭَﺃَﺧَﺬَ ﺍﻟﺜَّﻤَﺮَ ﻣَﻦْ ﻧَﺨْﻠَﺘِﻪِ، ﻓَﺘَﺴْﻘُﻂُ ﺍﻟﺜَّﻤَﺮَﺓُ ﻓَﻴَﺄْﺧُﺬُﻫَﺎ ﺻِﺒْﻴَﺎﻥُ ﺍﻟْﻔَﻘِﻴﺮِ ﻓَﻨَﺰَﻝَ ﻣِﻦْ ﻧَﺨْﻠَﺘِﻪِ ﻓَﻨﺰﻉ ﺍﻟﺜَّﻤَﺮَﺓَ ﻣِﻦْ ﺃﻳﺪﻳﻬﻢ، ﻭﺇﻥ ﺃﺩﺧﻞ ﺃﺣﺪﻫﻢ ﺍﻟﺜَّﻤَﺮَﺓَ ﻓِﻲ ﻓَﻤِﻪِ ﺃَﺩْﺧَﻞَ ﺃُﺻْﺒُﻌَﻪُ ﻓِﻲ ﺣَﻠْﻖِ ﺍﻟْﻐُﻠَﺎﻡِ ﻭَﻧَﺰَﻉَ ﺍﻟﺜَّﻤَﺮَﺓَ ﻣَﻦْ ﺣَﻠْﻘِﻪِ

Dari Ibnu Abbas, bahwa pernah ada seorang lelaki yang memiliki banyak pohon kurma, yang salah satunya bercabang keluar pagar masuk ke rumah seorang lelaki yang saleh, miskin, dan beranak banyak. Maka apabila lelaki itu datang dan hendak memetik buah pohon kurma yang satu itu, ia memasuki pekarangan rumah orang yang saleh itu, lalu baru memetiknya. Maka berjatuhanlah buahnya, dan anak-anak lelaki yang miskin itu memungutnya. Kemudian lelaki pemilik kurma itu turun dari pohonnya dan merampas buah kurma yang ada di tangan mereka. Jika seseorang dari mereka telah memasukkan buah kurma itu ke dalam mulutnya, maka lelaki itu memasukkan jari tangannya ke mulut anak tersebut dan mencabut buah kurma yang hampir ditelannya dari kerongkongannya.

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Atas kejadian tersebut maka laki-laki miskin itu menyampaikan perbuatan si Fulan pemilik pohon kurma kepada Rasulullah, hingga Rasulullah memohon kepada si Fulan untuk memberikan pohon kurma tersebut kepada laki-laki miskin dan akan diganti dengan sebuah pohon kurma di surga, namun permohonan Rasulullah ditolak. Hingga salah seorang sahabat bernegosiasi untuk bisa membeli pohon kurma tersebut. Setelah negosisai yang cukup alot akhirnya si fulan pemilik pohon kurma mau menukar dengan syarat diganti 40 pohon kurma.

Baca Juga: Surat Al Fajr Ayat 1-30, Bacaan Arab, Latin, serta Terjemahan: Azab Allah bagi Orang-orang Kafir

Sahabat itu akhirnya menyampaikan bahwa pohon kurma yang dimiliki si Fulan telah menjadi miliknya dan memberikan kepada Rasulullah untuk diberikan kepada laki-laki miskin yang shalih dan sahabat terebut mendapat ganti dari Rasulullah berupa sebuah pohon kurma di surga. Menurut Ibnu Abu Hatim, hadis ini sangat Gharib, namun dapat diambil pembelajaran akan adanya jiwa kepedulian umat Rasulullah yang satu dengan umat yang lain.

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Dalam hal kepedulian memberi kepada sesama, Allah SwT berfirman dalam Qur’an Surat al-Lail:

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَٱتَّقَىٰ, وَصَدَّقَ بِٱلۡحُسۡنَىٰ, َسَنُيَسِّرُهُۥ لِلۡيُسۡرَىٰ

Artinya : Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (Q.S al-Lail : 5-7)

Melalui ayat ini Allah SwT menerangkan adanya tiga tingkah laku manusia. Pertama, suka memberi, yaitu peduli dan menolong antara sesama manusia. Ia tidak hanya mengeluarkan zakat kekayaannya, yang merupakan kewajiban, tetapi juga berinfak, bersedekah, dan sebagainya yang bukan wajib. Kedua, bertakwa, yaitu takut mengabaikan perintah Allah atau melanggar larangan Allah. Ketiga, membenarkan kebaikan Allah, yaitu mengakui nikmat-nikmat yang telah diberikan kepadanya lalu mensyukurinya. Oleh karena itu, ia tidak segan-segan beramal di dunia dengan membantu dan peduli antara sesama manusia. Maka manusia yang melakukan tiga hal tersebut akan mendapat kemudahan bagi mereka, yaitu kemudahan untuk memperoleh keberuntungan di dunia maupun di akhirat.

Hal ini berbanding terbalik dengan ayat lanjutan dalam surat al-Lail tersebut yaitu :

وَأَمَّا مَنۢ بَخِلَ وَٱسۡتَغۡنَىٰ, وَكَذَّبَ بِٱلۡحُسۡنَىٰ, فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلۡعُسۡرَىٰ

Artinya: “Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. (Q.S al-Lail : 8-10)

Baca Juga: Surat Al Ghasyiyah Ayat 1-26, Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan, Menjelaskan Mengenai Hari Kiamat

Dalam ayat ini terdapat tipe manusia yang bertingkah laku bakhil, pelit, tidak peduli antar sesama, apalagi mengeluarkan kewajibannya yaitu zakat. Manusia tipe ini juga sudah merasa cukup segala-galanya dan merasa tidak memerlukan orang lain serta tidak mempedulikan bahkan sampai merasa tidak memerlukan Allah. Akibat perilakunya itu Allah akan memudahkan jalannya menuju kesulitan, baik kesulitan di dunia maupun di akhirat.

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Dari kisah dalam hadits dan ayat al-qur’an di atas kita dapat mengambil ibrah yang luar biasa terkait dengan kepedulian kita terhadap sesama manusia. Di era disrupsi ini jiwa kepedulian sangat penting baik dalam wujud di dunia nyata maupun minimal di dunia maya.

بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Baca Juga: Sakit Menahun Bisa Sembuh, Baca Doa Ini 7 Kali, Syekh Ali Jaber: Paling Dahsyat Sembuhkan Segala Penyakit

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد

Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Pada khutbah yang kedua ini marilah kita memanjatkan do’a kepada Allah dan memperbanyak istigfar semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan mendapatkan kemudahan dalam memperoleh keberuntungan dunia dan akhirat.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ, رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: suaramuhammadiyah.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x