“Sebagai umat muslim kita harus selalu mencontoh apa yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam,” ujar Buya Yahya.
Maulid Nabi adalah perkumpulan hamba-hamba Allah SWT yang diberi motivasi untuk mengenal, mencintai dan membela Nabi Muhammad SAW”, lanjut Buya Yahya.
Dalam perayaan Maulid Nabi, di sini kita bukan sedang merayakan hari lahirnya sebagaimana kebanyakan orang merayakan momen hari kelahiran.
Tetapi, Maulid Nabi adalah sebuah momen yang dilakukan untuk mengenang, meneladani, dan memperbanyak pujian serta shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara menghadiri majelis ilmu dan mendengarkan ceramah, berdzikir, berdoa, mengikuti sifat-sifat terpujinya, serta mempraktikkan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
"Kita tidak berbicara soal kelahiran Nabi. Kelahirannya jelas istimewa. Tapi kita ingin menghadirkan sunnah Nabi dengan cara semacam ini," tegas Buya Yahya.
Sebagai informasi, perayaan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah dilakukan semasa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam hidup. Bahkan setelah kepergiannya, para sahabat dan generasi awal Islam pun tidak pernah melakukannya.
Buya Yahya mengingatkan, bagi siapa saja yang mengadakan Maulid Nabi itu ada tujuannya, yakni untuk mengenal Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan meneladani sikap dan sifatnya.