Teks Khutbah Jumat, 23 September 2022 Terbaru dan Singkat, Tema: Keistimewaan Istighfar

- 19 September 2022, 12:40 WIB
 Ilustrasi Khutbah Jumat.
Ilustrasi Khutbah Jumat. //Pixabay/Abdullah Shakoor

Imam Ahmad melanjutkan ceritanya, “(Di masjid itu) saya didorong-dorong oleh orang (marbut) itu, disuruh keluar dari masjid, setelah keluar masjid, maka dikuncilah pintu masjid.”

Setelah diusir dari dalam masjid, Imam Ahmad ingin tidur di teras masjid. Ketika sudah berbaring di teras masjid, marbutnya datang lagi dan marah-marah kepada Imam Ahmad.
Marbut itu mengatakan, “Mau apa lagi syekh?” Imam Ahmad menjawab, “mau tidur, saya musafir.” Marbut masjid menimpali, “di dalam masjid tidak boleh, di teras masjid juga tidak boleh.”

Setelah itu Imam Ahmad diusir bahkan didorong dari teras masjid sampai ke jalanan.
Di samping masjid ada penjual roti yang rumahnya kecil, di rumah itu ia membuat dan menjual roti. Penjual roti itu sedang membuat adonan, sambil melihat kejadian Imam Ahmad didorong-dorong oleh marbut ke jalan.

Baca Juga: Bacaan Surah Al Ma'un Ayat 1-7 Tulisan Arab, Latin, dan Artinya, Ini 6 Ciri Pendusta Agama

Saat Imam Ahmad sampai di jalanan, penjual roti itu memanggil dari jauh dan mengajaknya menginap di rumahnya. Imam Ahmad bersedia dengan ajak menginap itu.

Imam Ahmad masuk ke rumah penjual roti, duduk di belakangnya yang sedang membuat roti. Imam Ahmad masih tidak memperkenalkan dirinya, ia layaknya seorang musafir.

Penjual roti ini perilakunya lain daripada umumnya, kalau Imam Ahmad tidak mengajak berbicara, ia terus membuat adonan roti sambil membaca istighfar. Kalau diajak bicara baru menjawab seperlunya.

Saat meletakkan garam membaca Astaghfirullah, memecahkan telur membaca Astaghfirullah, mencampur gandum membaca Aastaghfirullah. Ia selalu mengucap istighfar.
Imam Ahmad memperhatikan terus, lalu bertanya, “Sudah berapa lama kamu lakukan ini (membaca istighfar setiap saat)?” Penjual roti menjawab, “Sudah lama sekali syekh, saya menjual roti sudah 30 tahun, jadi semenjak itu saya lakukan ini.”

Imam Ahmad bertanya lagi, “Apa hasil dari perbuatanmu ini?” Penjual roti menjawab, “Hajat yang saya minta pasti dikabulkan Allah, semua yang saya minta kepada Allah langsung diterima.”

Penjual roti menambahkan, “Semua dikabulkan Allah kecuali satu, masih satu yang belum Allah kabulkan.” Imam Ahmad penasaran kemudian bertanya, “Apa itu?”
Penjual roti menjawab, “Saya minta kepada Allah supaya dipertemukan dengan Imam Ahmad."

Halaman:

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: suaramuhammadiyah.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah