Bolehkah Puasa Asyura 10 Muharram Tanpa Puasa Tasua 9 Muharram? Berikut Penjelasan Buya Yahya

- 29 Juli 2022, 15:40 WIB
Ilustrasi puasa tasua asyura saat muharram jadi puasa terbaik setelah ramadhan.
Ilustrasi puasa tasua asyura saat muharram jadi puasa terbaik setelah ramadhan. /Pexels/RODNAE Productions.

SEPUTARLAMPUNG.COM – Pada bulan Muharram, umat muslim dianjurkan untuk puasa Asyura 10 Muharram dan Tasua sehari sebelumnya. Bagaimana jika tidak melaksanakan puasa 9 Muharram? Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini.

1 Muharram 1444 H jatuh pada 30 Juli 2022. Bulan ini digelari sebagai bulannya Allah, di mana banyak amalan baik yang bisa dikerjakan, di antaranya puasa Tasua pada 9 Muharram dan Asyura pada 10 Muharram.

Namun terkadang, ada yang hanya mengerjakan puasa Asyura 10 Muharram saja. Bagaimanakah hukumnya, apakah diperbolehkan tidak puasa Tasua 9 Muharram?

Dikutip Seputarlampung.com dari kanal dari YouTube Buya Yahya berjudul “Hanya Puasa di Hari Asyuro dan Tidak Puasa di Hari Tasua? yang tayang pada 18 November 2019, begini penjelasan Buya Yahya.

Baca Juga: Amalan serta Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H yang Jatuh 30 Juli 2022

Menurut Buya Yahya, puasa pada bulan Muharram yang paling utama dikerjakan adalah puasa pada tanggal 10 Muharram, yakni puasa sunnah Asyura.

"Puasa yang paling utama adalah Asyura, tanggal 10," kata Buya Yahya.

Barangsiapa yang mengerjakan puasa Asyura karena Allah SWT, maka dosa-dosanya setahun yang lalu akan diampuni. Inilah yang jadi keutamaan puasa di tanggal 10 Muharram ini. Hal ini pulalah yang membuat umat muslim berlomba-lomba mengerjakannya.

“Aku berharap Allah mengampuni dosa-dosa di masa lalu, dosa setahun yang lalu,” terangnya.

Baca Juga: Awal Terbentuknya BPUPKI dan 3 Rumusan Dasar Negara Indonesia oleh Muhammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno

“Puasa Asyura kedudukannya adalah sunnah, maka sendiri saja ini adalah sunnah, bukan makruh, karena tidak ada larangan, yang ada adalah pahala bagi yang berpuasa Asyura,” lanjut Buya Yahya.

Kendati demikian, Buya Yahya mengatakan bahwa sangat dianjurkan untuk berpuasa di tanggal 9 Muharram, yakni puasa Tasua. Karena ada sunnah di atas sunnah, sehingga akan mendapatkan kebaikan berlipat.

"Akan tetapi disitu ada sunnah di atas sunnah agar mendapatkan double sunnah, sekaligus menyelisihi kebiasaannya orang Yahudi, ditambah tanggal 9," jelas Buya Yahya.

Jadi, Buya Yahya menegaskan bahwa diperbolehkan hanya berpuasa pada 10 atau puasa Aysura saja dan tetap sah mendapatkan pahalanya.

Selanjutknya, Buya Yahya juga menjelaskan bahwa sebenarnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam juga berniat mengerjakan puasa pada 9 Muharram.

Namun, Nabi SAW tidak sempat mengerjakannya karena Allah lebih dulu memanggilnya.

"Nabi pernah berkeinginan untuk berpuasa tanggal 9. Maka ulama mengatakan, sunnah memberikan muqoddimah tanggal 9 untuk kesempurnaan tanggal 10," tutur Buya Yahya.

Baca Juga: Bonge 'Artis SCBD' Ditawari Jadi Duta Kejaksaan, Begini Tanggapannya

Kesimpulannya, seorang muslim bisa puasa Asyura saja pada 10 Muharram. Namun, jika ingin puasanya sempurna dan berbeda dari orang Yahudi, maka kerjakan puasa Tasua pada 9 Muharram.

Selain itu, bisa juga ditambah dengan puasa pada tanggal 11 Muharram, tujuannya untuk menyempurnakan agar termasuk golongan yang terbiasa puasa 3 hari setiap bulannya.

“Yang paling utama adalah tanggal 10, kemudian ditambah tanggal 9, ditambah tanggal 11,” ujarnya lagi.

“Puasa tanggal 10 Anda akan mendapat pahala Asyura, yang 9 nya pahala untuk berbeda dengan Yahudi, dan yang 11 nya adalah untuk menyempurnakan agar termasuk golongan orang yang berpuasa sebulan 3 hari,”tutup Buya Yahya.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: YouTube Buya Yahya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah