Khutbah Jumat Terbaru, 29 Juli 2022 dengan Tema: Wasiat Allah untuk Para Hamba-Nya

- 29 Juli 2022, 05:48 WIB
Khutbah Jumat terbaru, 29 Juli 2022 dengan tema: Wasiat Allah untuk Para Hamba-Nya.
Khutbah Jumat terbaru, 29 Juli 2022 dengan tema: Wasiat Allah untuk Para Hamba-Nya. /Pixabay/Konevi

SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut adalah naskah khutbah Jumat terbaru, 29 Juli 2022 dengan mengangkat tema: Wasiat Allah untuk Para Hamba-Nya.

Pada hari Jumat, kaum muslim seluruh dunia khususnya kaum lelaki melalsanakan ibadah wajib yakni sholat Jumat.

Dimana pada Sholat Jumat, Khotib akan membacakan khutbah Jumat.

Dilansir seputarlampung.com dari Khotbah Jumat.com, inilah naskah khutbah Jumat, 29 Juli 2022 sebagai referensi khotib dengan tema Wasiat Allah untuk Para Hamba-Nya.

Baca Juga: Catat Daftar Hari-hari Besar Nasional dan Internasional Bulan Agustus 2022

Khutbah Pertama:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَصَمَ القُلُوْبَ مِنَ الضَّلَالِ وَمَسَارِبِ التَفَاهَةِ، أَحْمَدُهُ – سُبْحَانَهُ – وَأَشْكُرُهُ، عَلَى كُلِّ خَيْرٍ وَفَضْلٍ وَزِيَادَةٍ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، غَمَرَ النُفُوْسَ بِالإِيْمَانِ وَالسَعَادَةِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ القُدْوَةُ المُثْلَى فِي الحُكْمِ وَالقِيَادَةِ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ قَادُوْا الأُمَّةَ لِلْسِيَادَةِ وَالرِيَادَةِ.
أَمَّا بَعْدُ:
فأُوصِيكم ونفسي بتقوَى الله، قال اللهُ تعالى: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾ (آل عمران: 102).

Kaum muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Khotib mewasiatkan kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah Ta’ala. Karena takwa kepada Allah adalah asas kebahagian di dunia dan akhirat. Ketika seseorang bertakwa kepada Alah, dalam arti, dia menaati apa yang Dia perintahkan dan menjauhi segala yang Dia larang, orang tersebut akan mendapatkan rasa Bahagia. Perasaan lapang pada pikiran dan dadanya. Walaupun dunia yang ia dapatkan tidak sebanyak yang orang miliki. Karena kebahagiaan itu hakikatnya di hati, bukan pada barang atau kedudukan.

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah