Hukum Puasa Sunnah di Hari Tasyrik, Berikut Keutamaan Tanggal 11, 12, 13 Bulan Dzulhijjah 1443 Hijriyah

- 1 Juni 2022, 21:36 WIB
Hari tasyrik merupakan hari bergembira dan menikmati aneka hidangan.
Hari tasyrik merupakan hari bergembira dan menikmati aneka hidangan. /Pixabay.com/mittmac

SEPUTARLAMPUNG.COM – Bagaimanakah hukum puasa sunnah pada hari Tasyrik? Misalnya bagi yang terbiasa menjalankan untuk puasa Senin Kamis, puasa Daud, atau pun puasa ayyamul bidh. Simak keutamaan tanggal 11, 12, dan 13 pada bulan Dzulhijjah 1443 Hijriyah berikut.

Hari Tasyrik adalah 3 hari setelah Idul Adha, yakni tepatnya pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah pada tahun Hijriyah.

Terkait hari Tasyrik yang jatuh pada 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah 1443 Hijriyah tahun ini, ada umat muslim yang bertanya-tanya, bolehkan puasa sunnah di hari itu?

Baca Juga: Inilah 4 SMA Terbaik di Pontianak Kalimantan Barat sebagai Referensi PPDB 2022 Lengkap dengan Profil Sekolah

Melansir laman Rumaysho.com, hari Tasyrik 11, 12 , 13 Dzulhijjah termasuk hari yang terlarang untuk puasa. Alasannya adalah riwayat hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berikut ini:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

“Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).

Imam Nawawi berkata, “Ini adalah dalil tidak boleh sama sekali berpuasa pada hari tasyriq.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18).

Namun, dikecualikan bagi yang berhaji dengan mengambil manasik tamattu’ dan qiron lalu ia tidak mendapati hadyu (hewan kurban yang disembelih di tanah haram), maka ketika itu ia boleh berpuasa pada hari tasyriq.

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x