Mana Lebih Dulu, Bayar Hutang Puasa Ramadan atau Puasa Syawal? Ini Niat dan Keutamaan Puasa 6 Hari Syawal

- 4 Mei 2022, 11:20 WIB
Bayar hutang puasa Ramadan atau puasa Syawal dulu? Simak niat dan keutamaan puasa 6 hari Syawal
Bayar hutang puasa Ramadan atau puasa Syawal dulu? Simak niat dan keutamaan puasa 6 hari Syawal // chiplanay/ Pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM – Memasuki bulan Syawal, mulai banyak umat muslim yang mencari tahu terkait pelaksanaan puasa Syawal. Pertanyaan paling banyak biasanya muncul dari mereka yang masih memiliki hutang puasa Ramadan.

Seperti diketahui, di bulan Syawal ada puasa sunnah 6 hari yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Puasa ini bisa dimulai langsung saat memasuki awal Syawal pada tanggal 2.

Waktu untuk mengerjakan puasa Syawal adalah selama bulan Syawal kurang lebih dalam waktu satu bulan.

Baca Juga: Masih Punya Hutang Puasa, Mana yang Harus Didahulukan: Bayar Hutang Puasa Dulu atau Langsung Puasa Syawal?

Bagaimana dengan orang yang masih punya hutang saat puasa Ramadan? Apakah harus bayar hutang puasa Ramadan terlebih dulu, lalu melanjutkan dengan puasa enam hari Syawal, atau bisa langsung puasa Syawal, dan bayar hutang puasa Ramadan kemudian atau di waktu lainnya?

Sebab, bagi orang-orang yang masih punya hutang puasa, tentu ada kekhawatiran tidak sempat menjalankan puasa Syawal jika harus bayar hutang dulu. Sehingga, banyak juga yang memilih menunaikan puasa Syawal dulu, baru setelahnya membayar hutang puasa Ramadannya.

Apakah hal ini dibolehkan?

Baca Juga: Khutbah Jumat Edisi Khusus 6 Mei 2022 Terbaru dan Singkat, Tema: Muhasabah Diri di Momen Idul Fitri 1443 H

Dikutip dari akun Instagram @bimasislam yang diunggah pada 17 Mei 2021, disebutkan bahwa menurut para ulama, jika seseorang tidak berpuasa di bulan Ramadan karena ada udzur, misalnya karena sakit atau karena haid, maka dia boleh langsung berpuasa enam hari di bulan Syawal.

“Tidak masalah baginya langsung berpuasa Syawal, meskipun dia belum bayar hutang puasa Ramadan,” tulis akun @bimasislam.

Hal ini karena seseorang yang tidak berpuasa di bulan Ramadan sebab ada udzur, tidak wajib segera bayar hutang puasa Ramadan di bulan-bulan selain bulan Syawal.

“Sehingga, meskipun dia tidak bayar hutang puasa Ramadan di bulan Syawal, maka hukumnya tidak berdosa dan dia boleh langsung berpuasa Syawal,” lanjut akun @bimasislam.

Baca Juga: Apakah Boleh Niat Puasa Syawal dengan Puasa Senin-Kamis Digabung, Apa Hukumnya? Ini Penjelasan Bimas Islam

Adapun bagi mereka yang sengaja tidak berpuasa di bulan Ramadan, padahaldia sedang dalam keadaaan tidak ada udzur, maka haram baginya melakukan puasa enam hari di bulan Syawal.

Orang tersebut wajib segera bayar hutang puasa Ramadan di bulan Syawal, dan sebelum dia selesai menggantinya, maka dia tidak boleh berpuasa sunnah, termasuk puasa enam hari di Bulan Syawal.

“Jika seseorang sengaja tidak melakukan puasa Ramadan, maka haram baginya melakukan puasa enam har di bulan Syawal, selain (mengganti) puasa Ramadan. Hal ini karena dia wajib mengganti puasa Ramadan dengan segera,” bunyi keterangan dalam unggahan akun @bismasislam.

Berikut bacaan niat puasa Syawal dalam tulisan bahasa Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

“Nawaitu shouma ghodin 'an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta'aalaa.”

Artinya: Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena Allah Ta'ala.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 7 Jenis Makanan khas Lebaran Berkalori Tinggi, Bahaya Jika Dikonsumsi secara Berlebihan

Keutamaan puasa syawal

Pertama, pahalanya sama dengan puasa setahun penuh. Hal ini seperti yang disebutkan oleh HR. Muslim berikut:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر

Artinya: "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim).

Selain itu, puasa syawal juga diibaratkan pahalanya seperti menjalankan ibadah terus-menerus tanpa henti. Hal ini tercantum dalam hadits berikut:

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ، - رضى الله عنه - أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ "‏ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ ‏"

Artinya: Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus." (HR Muslim).***

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Bimas Islam Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah