Network
SEPUTARLAMPUNG.COM – Bagaimanakah cara agar kita bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar? Ustadz Abdul Somad anjurkan untuk mengerjakan 2 amalan ini sebagai kunci meraiih malam mulia tersebut.
Setiap umat muslim tentu sangat ingin berjumpa dan mendapatkan malam Lailatul Qadar yang terjadi hanya setahun sekali di setiap bulan suci Ramadan.
Sayangnya, tidak semua orang bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar. Karena tidak ada yang tahu pasti kapan malam yang disebut seribu bulan ini hadir di bulan suci Ramadan.
Kendati demikian, banyak sumber hadits yang menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar terjadi di sepuluh malam terakhir Ramadan, terutama di malam-malam ganjil.
Terkait hal tersebut, Ustadz Abdul Somad menganjurkan untuk mengerjakan 2 amalan di sepuluh malam terakhir Ramadhan, agar bisa memperoleh Lailatul Qadar.
Dikutip Seputarlampung.com dari kanal YouTube Remaja Hijrah yang diunggah pada 27 Maret 2022, berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam terbaik dari pada 1000 bulan. Malam istimewa ini biasanya ada di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Kemudian, Ustadz Abdul Somad mengungkapkan, barangsiapa yang bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar, maka ia akan memperoleh pahala berlipat ganda.
Oleh karena itu, Ustadz Abdul Somad menganjurkan kita untuk mengerjakan 2 amalan jika ingin memperoleh keutamaan malam Lailatul Qadar.
“Untuk bertemu malam Lailatul Qadar, ada amalan siang dan malam yang wajib dilakukan,” jelas Ustadz Abdul Somad.
"Siangnya siyam, apa itu arti siyam, tahan. Tahan mata, tahan telinga, tahan otak, tahan lidah, tahan hati, tahan tangan, tahan kaki," ujar Ustadz Abdul Somad.
"Jadi siangnya disiapkan dengan siyam, malamnya qiyam," lanjutnya.
"Apa itu qiyam? Siapa yang qiyam di tengah malam karena iman dan hanya mengharap balasan dari Allah SWT," terang Ustadz Abdul Somad.
Amalan qiyam untuk mendapatkan malam lailatul kadar bisa dengan melakukan sholat tahajud, sholat taubat, sholat hajat, sholat tasbih, atau ibadah lainnya.
"Jam 3 bangun, sholat tahajud tiap malam 8 rakaat, yang sudah witir di masjid jangan tambah witir lagi, habis itu istigfar," kata Ustadz Abdul Somad.
Peluang untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar akan lebih besar jika kita mampu memanfaatkan 10 malam terakhir dengan konsisten mengerjakan 2 amalan itu.
"Insya Allah, beramal dari malam pertama sampai malam terakhir Allah akan berikan Lailatul Qadar," ujar Ustadz Abdul Somad.
Sementara itu, menurut Ustadz Adi Hidayat, waktu malam Al-Qadar (Lailatul Qadar) dimulai setelah waktu sholat isya hingga tibanya waktu fajar yang terjadi di sepuluh malam terakhir.
“Malam itu dimulai dari ba’da Isya, terbentang luas sampai menjelang fajar,” ungkap Ustadz Adi Hidayat, dikutip Seputarlampung dari kanal YouTube Audio Dakwah yang diunggah pada 17 Mei 2020
“Jadi sebetulnya luas, dari jam 8 malam ke atas. Tapi, kalau Anda ingin mengambil esensi, saat-saat mustajab yaitu tengah malam, di atas jam 2 dini hari. Jam 1, 2, dan 3 itu yang disebut mustajab,” lanjut Ustadz Adi Hidayat.
Lantas, kapankah batas waktu menjelang fajar yang dimaksud oleh Ustadz Adi Hidayat?
Berdasarkan keterangan di dalam Alquran surah Al Qadar ayat 5, Ustadz Adi Hidayat menyebutkan bahwa batas waktu menjelang fajar itu singkat, yaitu sekitar 15-20 menit sebelum fajar.
“Sehingga kalau ada yang bertanya kapan waktu malam Lailatul Qadar tepatnya, kembalikan pada keterangan Al-Quran, terbentang dari malam ba’da Isya sampai menjelang fajar,” tegasnya.***
