Ini Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban 2022: Lengkap dengan Artinya, Amalan-Amalan, Keutamaan, Kapan Mulai Puasa?

- 20 Februari 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi bacaan niat puasa.
Ilustrasi bacaan niat puasa. /Unspash/Faseeh Fawaz

SEPUTARLAMUNG.COM – Ini Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban 4443 H/2022 M, lengkap dengan artinya, amalan-amalan, keutamaan, kapan mulai puasa?

Sya‘ban merupakan salah satu bulan mulia di sisi Allah, kita dianjurkan untuk berpuasa sunah pada bulan Sya‘ban untuk menghormati bulan mulia ini.

Selan itu, malam Nisfu Syaban memiliki keistimewaan yang wajib umat Islam ketahui agar memperoleh keutamaan dari momentum tersebut.

Pada malam Nisfu Syaban 1443 H ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan selama bulan Syaban sebelum menyambut Ramadan.

Baca Juga: CEK LINK dan Segera Daftar, Masa Pendaftaran Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri BPN Hanya Dibuka 2 Hari

Lantas, kapan berlangsungnya malam Nisfu Syaban di tahun 1443 H/2022 M?

Jika dilihat dari kalender Hijriyah Nisfu Sya'ban berlangsung pada malam tanggal 15 di bulan Sya'ban, yakni pada Jumat 18 - 19 Maret 2022.

Berikut lafal niat puasa Sya‘ban, sebagaimana dilansir Seputarlampung.com dari laman islam.nu.or.id:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”

Orang yang ingin berpuasa Sya‘ban di siang hari tetapi tidak sempat melafalkan niat dan berniat puasa di malam harinya boleh menyusul melafalkan niat dan mengucapkan niat sunah puasa Sya‘ban pada saat itu juga.

Baca Juga: Doa Masuk dan Keluar Masjid, Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya, Salah Satunya Dapat Naungan di Hari Kiamat

Kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari, disaat yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Berikut ini lafal niat puasa sunah Sya‘ban di siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban hari ini karena Allah SWT.”

Dikutip Seputarlampung.com dari laman Pondok Pesantren Lirboyo, pada malam Nisfu Syaban inilah, Allah SWT menetapkan keputusan yang berhubungan dengan urusan manusia

Baik keputusan yang berhubungan dengan kematian, rezeki, sampai keputusan atas perbuatan baik maupun buruk. Keputusan ini menjadi ketentuan Allah SWT sampai datangnya bulan Syaban di tahun berikutnya

Baca Juga: Daftar 12 Universitas Terbaik dengan Jurusan Sosiologi Unggulan di Indonesia sebagai Referensi SNMPTN 2022

Berikut penjelasan lengkap tentang Nisfu Syaban dari laman Pondok Pesantren Lirboyo:

Seperti dalam firman Allah SWT yang tertuang di Al-Qur’an:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad-Dukhon: 3-4)

Dalam kitab Tafsir Al-Baghawi, Imam Abu Muhammad Al-Baghawi mengutip perkataan sahabat ‘Ikrimah RA:

“Yang dimaksud ‘malam yang diberkahi’ tersebut adalah malam Nisfu Sya’ban. Pada malam tersebut ditetapkanlah segala urusan untuk masa satu tahun dan orang-orang yang hidup dihapus (daftarnya) dari orang-orang yang meninggal.” (Lihat: Abu Muhammad Al-Baghawi, Tafsir Al-Baghawi, VII/228)

Baca Juga: Pengumuman! Ini Nama Calon Penerima KJP Plus Tahap 1 Tahun 2022, Cek Status Pendaftaran DTKS DKI Jakarta

Tidak hanya perihal proses penentuan takdir manusia, malam Nisfu Sya’ban juga berkaitan dengan penutupan catatan amal di tahun tersebut.

Jadi amal-amal yang telah diperbuat manusia ini dilaporkan tanpa terkecuali, baik amal harian, mingguan, bahkan tahunan.

Laporan amalan harian dilakukan malaikat pada siang dan malam hari. Laporan amal mingguan dilakukan malaikat setiap hari Senin dan Kamis.

Adapun periode tahunan dilakukan pada malam Lailatul Qodar dan malam Nisfu Sya’ban. (Lihat: Sulaiman Al-Jamal, Hasyiyah Al-Jamal Syarh Al-Manhaj, II/350)

Diceritakan dalam sebuah hadits, ketika Sahabat Usamah bin Zaid bertanya kepada Rasulullah SAW ihwal puasa yang dilakukan di bulan Sya’ban, Rasulullah SAW menjawab:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبَ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Bulan (Sya’ban) itu adalah bulan yang banyak dilupakan manusia, di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan itu adalah bulan diangkatnya amal kepada Tuhan sekalian alam. Maka aku senang amalku diangkat sementara aku dalam keadaan berpuasa.” (Lihat: An-Nasa’i, As-Sunan Al-Kubra Li An-Nasa’i, III/176)

Baca Juga: Siapkan 6 Berkas Ini! Cara Daftar Beasiswa LPDP 2022, Berikut Syarat, Link Pendaftaran, Jadwal Tahap 1 dan 2

Sebagai salah satu malam yang memiliki peran urgen dalam keberlangsungan umat manusia, Allah SWT juga menjanjikan besarnya ampunan yang diberikan-Nya pada malam itu.

Diriwayatkan dari Sahabat Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah SAW pernah bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

“Sesungguhnya Allah SWT memperhatikan pada malam Nisfu Sya’ban. Maka Dia memberi ampunan kepada semua makhluk-Nya, kecuali kepada orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (Lihat: Ibnu Majah, Sunan Ibn Majah, I/445)

Dalam hadis lain diceritakan, pada suatu malam, Sayyidah ‘Aisyah RA kehilangan Rasulullah SAW.

Ia pun bergegas mencari Baginda Rasulillah SAW. Dan akhirnya, Sayyidah ‘Aisyah RA. menemukan suami tercintanya di area pemakaman Baqi’.
Di tempat itu, Rasulullah SAW sedang menengadahkan wajahnya ke langit dengan mata sendu, terkadang pula meneteskan air mata.

Baca Juga: Vivo Y11 dan Vivo Y12 Rekomendasi HP dengan Harga Dibawah 2 Jutaan, Cek Spesifikasi dan Harganya

Mengetahui istrinya datang, Rasulullah SAW berkata:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كَلْبٍ

“Sesungguhnya Allah SWT menurunkan (rahmatnya) ke langit dunia pada malam Nisfu Sya’ban. Dan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang jauh lebih banyak dari jumlah bulu domba bani Kalb. ” (Lihat: Muhammad bin Isa At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, III/107)

Apa saja amalan-amalan yang bisa dilakukan di malam Nisfu Syaban? Menyambut malam Nisfu Syaban dapat dilakukan dengan mengerjakan amalan-amalan yang bermanfaat, seperti bersedekah, berdzikir, membaca Al-Quran dan sebagainya.

Karena dalam momentum ini menjadi momentum terbaik untuk meraih keutamaan malam Nisfu Syaban dengan amalan-amalan yang bisa kita lakukan.

Salah satu amalan ibadah yang bisa dilakukan adalah membaca surat Yasin tiga kali secara berjamaah diiringi dengan pembacaan doa Nisfu Sya’ban.

Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Quds Al-Makki dalam kitab yang ditulisnya berjudul Kanz An-Najah wa As-Surur, dijelaskan bacaan surat Yasin pertama diniati agar diberi umur panjang.

Bacaan surat Yasin kedua diniati agar terhindar dari mara bahaya. Dan bacaan surat Yasin ketiga diniati agar tidak memiliki ketergantungan terhadap orang lain. (Lihat: Abdul Hamid bin Muhammad Quds Al-Makki, Kanz An-Najah wa As-Surur [Maktabah Dar al-Hawi] h. 48).

Demikian, ulasan mengenai bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban 2022, lengkap dengan artinya, amalan-amalan, keutamaan, dan kapan mulai puasa.***

 

Editor: Ririn Handayani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah