Sebagaimana disebutkan dalam wikipedia, pada masa pemerintahan Bapak Suharto biasanya sebuah film mengenai kejadian tersebut ditayangkan di seluruh stasiun televisi di Indonesia setiap tahunnya.
Meskipun kita sebagian sudah mengetahui kekejaman dan kebiadaban pemahaman keji ini, tapi baiknya kita tetap memperkenalkan keganasan mereka kepada generasi kita dengan membacakan buku-buku, memperdengarkan ceramah-ceramah, atau memutarkan film gerakan tersebut, dan ini banyak bisa kita dapatkan di youtube dan media sosial lainnya, agar kita semua tetap waspada akan kebangkitan paham busuk ini di negeri tercinta, dan tidak terjatuh dua kali di lobang yang sama.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ
“Orang mukmin tidak akan terperosok dua kali pada satu lobang.” (Muttafaqun ‘Alaihi, HR Al-Bukhari 6133 dan Muslim 2998)
Bukan dengan mengajak mereka untuk mencontohi para perusak akhlaq dengan dalih meningkatkan kreatifitas generasi ini, seperti halnya Kpop, drama korea, dan lainnya.
Kaum muslimin rahimakumullah
Jika gerakan tersebut muncul dan bangkit kembali maka rasa aman akan hilang dari diri-diri kita semua sebagaimana yang dirasakan oleh nenek moyang kita terdahulu. Nikmat keamanan adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah Ta’ala berikan kepada kita, maka mari kita tetap mewaspadai kebangkitan mereka agar nikmat ini tetap ada.