Apa itu Polio? Berikut Gejala yang Harus Diwaspadai, Cara Pencegahan, serta Upaya Pemerintah

- 28 November 2022, 20:10 WIB
Penjelasan tentang polio, gejala dan cara pencegahannya.
Penjelasan tentang polio, gejala dan cara pencegahannya. /Instagram.com/@feetparaa/

SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut adalah penjelasan tentang polio, gejala yang harus diwaspadai, cara pencegahan serta upaya pemerintah untuk menghindari kasus polio.

Pada November 2022 ditemukan 1 kasus Polio di Kabupaten Pidie, dan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh pemerintah daerah Kabupaten Pidie.

Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit Polio. Hanya dapat dilakukan pencegahan dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini.

Baca Juga: Ditemukan Tiga Anak Positif Virus Polio di Aceh Tanpa Gejala Lumpuh Layu Mendadak, Bisa Sembuh?

Anak di bawah 5 tahun memiliki resiko tinggi terkena polio.

Dikutip seputarlampung.com dari instagram @kemenkes_ri yang diunggah tanggal 21 November 2022, berikut penjelasan terkait penyakit Polio, gejala yang harus diwaspadai, cara pencegahan, serta upaya yang dilakukan pemerintah untuk menghindari adanya kasus polio:

Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Polio. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian akibat gagalnya/lumpuhnya sistem pernapasan.

Ancaman polio menjadi besar bila cakupan vaksinasi polio rendah. WHO menyatakan status Polio saat ini adalah Public Health of International Concern (PHEIC), sama dengan status Monkeypox.

Baca Juga: Anak Usia 7 Tahun di Aceh Terinfeksi, Waspada Gejala Polio pada Anak: Demam, Sakit Kepala, hingga Lemah Otot

Virus Polio menyebar melalui fecal-oral, artinya virus berkembang biak di sistem pencernaan, dan dikeluarkan melalui feses (tinja), kemudian menyebar melalui air. Resiko semakin besar jika sanitasi tidak baik seperti perilaku Buang Air Besar Sembarangan.

Gejala awal polio yaitu demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher, dan nyeri di tungkai.

Gejala ini muncul setelah 7-10 hari setelah terinfeksi (rentang 4-35 hari), gejala yang muncul seperti kelumpuhan pada anggota gerak (lemas).

Jika anak usia kurang dari 15 tahun yang mengalami lumpuh layu mendadak, segara bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Tidak ada obat untuk penyakit Polio. Satu-satunya cara hanya dengan pencegahan melalui pemberian imunisasi.

Baca Juga: Hingga saat Ini Belum Ada Obatnya, Begini Cara Lakukan Pencegahan Polio yang Benar dan Tepat menurut Kemenkes

Vaksin polio memberikan kekebalan, apabila anak tertular dapat terlindungi dari kelumpuhan dan kematian akibat virus polio.

Imunisasi polio ini diberikan sebanyak 4 kali sampai anak usia 4 bulan.

Vaksin polio tetes (OPV) diberikan sebanyak 4 kali pada usia 1, 2, 3 dan 4 bulan.
Vaksin polio suntik (IPV) diberikan 1 kali, pada usia 4 bulan.

Vaksin polio lengkap ini bisa didapatkan di puskesmas setempat.

Cakupan imunisasi polio yang tinggi dan merata disetiap wilayah akan melindungi anak dan terhindar dari virus polio.

Sementara itu cakupan vaksinasi polio nasional masih dibawah target 90% penyebabnya adalah pandemi covid, adanya kampanye antivaksin dan informasi yang salah tentang imunisasi.

Oleh karena itu pemerintah mulai menyelenggarakan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) sejak Mei 2022 untuk meningkatkan cakupan vaksin nasional.

Demikian informasi terkait penyakit polio, gejala, cara pencegahan serta upaya yang dilakukan pemerintah.***

Editor: Ririn Handayani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah