Meskipun virus baru diidentifikasi pada tahun 1984, lebih dari 35 juta orang telah meninggal karena HIV atau AIDS, menjadikannya salah satu pandemi paling merusak dalam sejarah.
Hari AIDS Sedunia adalah hari kesehatan global pertama yang didirikan didirikan pada 1988, sebagaimana dilansir Seputarlampung.com dari laman worldaidsday.org.
Pembacaaan pidato Direktur Jenderal WHO pada 1984 mengenai perlunya mobilitas global untuk menyikapi fenomena AIDS dengan langkah yang paling efektif menjadi awal mula hari AIDS Sedunia ditetapkan.
Sementara itu, AIDS mulai diteliti dan teridentifikasi secara resmi pada 1984, dengan penjelasan sebagai berikut, yakni:
AIDS merupakan kumpulan infeksi yang timbul akibat dari rusaknya sistem kekebalan tubuh seseorang.
Adanya virus tersebut, sistem kekebalan tubuh seseorang menjadi lemah dan mengakibatkan terjangkit infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Hasil pidato Direktur Jenderal WHO membuat James Bunn memulai mempromosikan atau mengkampanyekan Hari Khusus AIDS yang diperingati setiap tahun.
Tujuan dari adanya Hari Khusus AIDS adalah sebagai bentuk perhatian dan penyebarkan pendidikan tentang AIDS ke dunia.
James Bunn dan Thomas Netter menyampaikan usul tersebut kepada Dr Jonathan Mann, seorang Direktur Program AIDS Global (UNAIDS saat ini) untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dalam menyelenggarakan perayaan AIDS pada tahun 1987.