SEPUTAR LAMPUNG - Menjaga suasana hati sangat penting dilakukan oleh setiap orang.
Pasalnya menjaga suasana hati sama halnya dengan menjaga kesehatan mental Anda.
Terjaganya kesehatan mental merupakan salah satu hal yang harus di jalan menghadapi masa pandemi Covid-19 yang menggempur hampir semua aspek kehidupan manusia saat ini.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 212 213 Aku Cinta Membaca : Riri Tidak Iri Lagi
Mulai dari aspek kesehatan, kehidupan sosial, hingga ekonomi tergempur pandemi yang disebabkan oleh virus corona ini.
Menjalani puasa di bulan Ramadhan ketika pandemi Covid-19 tentu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal tersebut tentu berakibat terhadap berbagai macam hal dimana salah satunya adalah suasana hati atau mood.
Tara de Thouars, selaku Psikolog klinis dari Universitas Indonesia membagikan kiat-kiat sederhana untuk menjaga suasana hati atau mood ketika puasa.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah sadar akan keadaan dimana pandemi Covid-19 masih berlangsung dan belum selesai.
"Menerima keadaan, jangan menyesali sesuatu yang tidak bisa diubah karena seluruh dunia tengah mengalaminya," kata Tara.
Meskipun menerima keadaan bukan berarti pasrah namun harus memikirkan hal positif.
"Menerima keadaan bukan berarti kita benar-benar pasrah. Hidup penuh dengan pilihan, coba lakukan sesuatu yang positif, yang bisa menaikkan mood kita lebih baik," ujarnya menambahkan.
Menurut Tara, berbagai hal sederhana dapat dilakukan untuk dapat menyenangkan hari, seperti memulai hobi lama atau baru.
Baca Juga: Ketahui Ciri-Ciri dan Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar, Lengkap Tulisan Arab Latin dan Terjemahannya
Dengan berkumpul secara virtual dengan kerabat sampai berbagi dengan sesama saat bulan Ramadhan menjadi hal yang positif untuk dilakukan.
Secara keilmuan Tara menjelaskan bahwa, Mesolimbic System dapat diaktivasi dengan melakukan perbuatan baik atau berbagi terhadap sesama.
Tara menjelaskan dengan melakukan perbuatan baik atau berbagi Mesolimbic System akan bertanggung jawab terhadap bagian dari reward di otak.
Baca Juga: Kapan Tahap 4 BLT UMKM/BPUM 2021 Dibuka? Simak Jadwal, Cara Daftar, Syarat Terbaru, dan Tips Lolos
"Jadi, saat kita berbuat baik, otak akan mengeluarkan perasaan feel good dan happy. Sama seperti mendapatkan reward yang kemudian akan mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan baik berikutnya," kata dia.
Menurut Tara, kegiatan berinteraksi merupakan hal yang dapat membuat manusia menjadi bahagia maka dari itu interaksi tatap muka fisik diperlukan.
Namun ketika pandemi Covid-19, kegiatan interaksi secara fisik untuk bertemu dengan orang memang harus dibatasi.
Dilansir PR Tasikmalaya dari Antara dalam artikel "Cara Menjaga Suasana Hati atau Mood Selama Puasa Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19", Tara menyebut lima cara untuk dapat menunjukan rasa cinta dan berbagi kebahagiaan sesuai arahan dari Dr. Gary Chapman.
Lima cara yang dapat dilakukan tersebut adalah dengan memberikan hadiah, memberikan afirmasi seperti kata-kata positif, memberikan pujian dan semangat.
Di masa pandemi Covid-19 waktu yang berkualitas bersama kerabat dapat dilakukan dengan berbicara secara virtual.
"Saya ingin mengingatkan bahwa happiness itu adalah sesuatu yang bisa kita wujudkan. Ketika kita merasa down, tidak bisa ngapa-ngapain dan rasanya ini tidak akan berubah, tapi selalu ada choice yang bisa kita buat, sesederhana me time, berbagi yang bisa dimulai untuk orang-orang terdekat kita," pungkasnya.***(Andrian Rochmansyah Pratama/PR Tasikmalaya)