Risiko Tertular Sangat Tinggi, Banyak Dokter Gigi Ragu dan Takut Buka Praktik

- 29 Januari 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi dokter gigi.
Ilustrasi dokter gigi. /Pixabay/jarmoluk/

SEPUTAR LAMPUNG - Sebelum pandemi Covid-19 merebak, banyak masyarakat kita yang menganggap memeriksakan diri ke dokter gigi bukanlah hal penting yang harus menjadi rutinitas.

Pandemi telah mengubah banyak hal. Termasuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi.

Lalu banyak yang merindukan bisa ke dokter gigi karena selama hampir satu tahun terakhir banyak dokter gigi yang tutup praktik.

Ini karena penularan virus corona antara dokter-pasien dan sebaliknya sangat besar.

Baca Juga: Tiga Negara Ini Dilarang Datang Ke Inggris, Indonesia Termasuk?

Apalagi, tak sedikit dokter gigi yang terpapar Covid-19 di mana di antaranya ada yang meninggal dunia.

Pandemi Covid-19 yang terus berlangsung dengan jumlah pasien baru yang terus meningkat, membuat banyak dokter gigi yang ragu dan takut untuk buka praktik.

Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia Hananto Seno menyebutkan hingga saat ini masih banyak dokter gigi yang belum membuka praktik seiring terus bertambahnya kasus COVID-19 di Indonesia.

Baca Juga: 3 Amalan Ini Konsisten Rasulullah Lakukan Tiap Hari Jumat, Langsung Praktekkan!

"Masih banyak dokter gigi kita ini yang masih ragu atau masih takut karena bagaimanapun juga COVID-19 berita terakhir betapa tingginya konfirmasi positif di Indonesia," kata Hananto dalam keterangannya pada acara Indonesia Virtual Dental Expo 2021 sebagaimana dikutip dari ANTARA pada Jumat, 29 Januari 2021.

Menurut Hananto, praktik dokter gigi di kala pandemi sangat berisiko tinggi terjadi penularan COVID-19 yang transmisinya bisa melalui aerosol.

Dalam praktik dokter gigi mengharuskan pasien membuka mulut dan cairan di dalam mulut bisa berterbangan di udara karena tindakan klinis yang dilakukan.

Baca Juga: Eiger Minta Maaf, Surati Youtuber Karena Video Review Kurang Baik, Creator: Saya Beli, Bukan Endorse

Terlebih lagi, dalam praktik dokter gigi juga terdapat lebih dari satu tenaga kesehatan dalam penanganan pasien yaitu dokter gigi dan perawat.

Namun demikian Hananto menerangkan sudah ada beberapa koleganya yang mulai membuka praktik dokter gigi dengan penerapan protokol yang sangat ketat.

"Ada teman yang mulai berpraktik kembali dengan ketentuan sangat ketat, APD lengkap, skrining pasien agar pasien tidak membawa COVID-19," kata dia.

Hananto juga menjelaskan PDGI menganjurkan para dokter gigi membuka layanan konsultasi kesehatan mulut secara daring atau telemedicine, meskipun tidak dapat melakukan tindakan klinis.***

 

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah