Benarkah Vaksin Covid-19 Mengandung Chip Elektronik? Berikut Penjelasan Pakar Mengenai Kandungan dalam Vaksin

23 Juli 2021, 09:35 WIB
Ilustrasi vaksin. /PIXABAY/alirazagurmani9272

SEPUTAR LAMPUNG - Jauh sebelum peluncurannya, isu mengenai adanya chip elektronik di dalam vaksin Covid-19 sudah cukup santer beredar.

Kabar ini jelas saja membuat masyarakat takut. Beragam dugaan sekaligus kekhawatiran memenuhi benak kala membayangkan jika chip elektronik itu benar-benar ada di dalam vaksin.

Perihal chip elektronik ini hanya satu dari sekian banyak yang dikhawatirkan masyarakat.

Sempat dipermasalahkan pula mengenai soal kehalalannya dan juga efektivitas dan efek samping dalam jangka panjang.

Baca Juga: POPULER Hari ini: Cek Fakta Kondisi Habib Rizieq Shihab dan Ustadz Abdul Somad (UAS) Hingga Update Info Bansos

Menyikapi kabar yang menyebut vaksin Covid-19 yang disuntikkan mengandung chip elektronik ini, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio, menegaskan bahwa vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke tubuh manusia sama sekali tidak mengandung Chip.

Lebih lanjut Amin memaparkan apa saja bahan yang terkandung di dalam vaksin Covid-19 agar masyarakat tak lagi khawatir.

Menurut Amin, vaksin memiliki bentuk cairan jernih yang hanya mengandung bahan aktif seperti protein dan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk mengawetkan vaksin.

Bahan aktif yang terdapat di vaksin berfungsi untuk merangsang sistem kekebalan tubuh guna melawan virus penyebab penyakit.

"Vaksin di dalamnya jumlahnya kecil sekali sehingga untuk bisa disuntikkan dia harus berada dalam bentuk cairan," papar Amin sebagaimana dikutip dari Antaranews pada 23 Juli 2021.

Baca Juga: Hari Anak Nasional 2021: Logo, Link Twibbon serta Tema Peringatan Tahun Ini

Selain sejumlah bahan yang disebutkan di atas, kandungan lain yang terdapat dalam vaksin adalah stabilizer untuk menjaga bahan aktif vaksin tidak mudah rusak.

"Selain pengawet kadang-kadang juga diberikan antibiotik, maksudnya juga supaya tidak tumbuh jamur dan bakteri," ucap Amin.

Amin juga menjelaskan alasan mengapa pada setiap kemasan vaksin terdapat nomor seri barcode.

"Memang penting setiap kemasan itu ada barcode, ada kodenya ada nomornya sehingga bisa dilacak seseorang itu menerima vaksin dari batch yang mana."

Pelacakan ini berfungsi ketika ada orang yang mengalami kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) atau gejala yang dirasakan setelah vaksinasi.

Dengan mengetahui barcode vaksin, maka pelacakan untuk penanganan orang yang mengalami KIPI bisa dilakukan.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler