Mengenal Badai Sitokin dan Komorbid Asma, Penyakit yang Diderita Raditya Oloan Sebelum Meninggal Dunia

7 Mei 2021, 09:40 WIB
Joanna Alexandra dan Raditya Oloan. /Kolase Instagram.com/@joannalexandra/

SEPUTAR LAMPUNG - Kabar duka kembali datang dari keluarga selebriti tanah air.

Kali ini, aktris Joanna Alexandra dikabarkan berduka atas kepergian suaminya Raditya Oloan, setelah menderita Covid-19.

Raditya Oloan meninggal sekitar pukul 18.00 WIB dan dikabarkan sempat mengalami Badai Sitokin dan punya Komorbid Asma.

Perihal sakitnya sang suami ini diungkap oleh Joanna Alexandra melalui unggahannya di akun instagramnya.

Baca Juga: Hati-hati ! Beredar Jubah Pastor Dijual Sebagai Baju Koko di Toko Online, Viral di Tiktok

"Kondisinya post covid dengan komorbid asma, and he is going through a cytokine storm yang menyebabkan hyper-inflammation in his whole body," tulis Joanna di akun Instagramnya.

Apa yang menimpa Raditya Oloan sontak membuat publik jadi bertanya dan ingin tahu lebih lanjut. Apakah badai sitokin dan komorbid asma itu?

Agar menjadi catatan kita bersama agar lebih waspada terhadap Covid-19 termasuk setelah dinyatakan sembuh atas hasil tes negatif, berikut ringkasan singkat mengenai badai sitokin dan komorbid asma sebagaiman dilansir dari Portal Jember dalam artikel "Apa itu Badai Sitokin dan Komorbid Asma? Penyakit yang Dialami Oleh Suami Joanna Alexandra".

Baca Juga: Update Terbaru Kondisi Sapri Pantun, Ternyata Ada Sesuatu di Kepalanya, Ruben Onsu: Masih Terus Dipantau

Badai Sitokin

Dilansir dari Newscientist, sitokin adalah protein kecil yang dilepaskan oleh berbagai macam sel di dalam tubuh, termasuk sel-sel di sistem imun.

Fungsinya adalah mengkomunikasikan sinyal untuk merespons infeksi dan merangsang radang atau inflamasi.

Nama 'sitokin' berasal dari kata Yunani untuk sel (cyto) dan gerakan (kinos). Jika sitokin berlebihan dalam mengaktifkan lebih banyak sel imun akan mengakibatkan hiperinflamasi yang membahayakan, bahkan bisa berakibat fatal.

Badai Sitokin tak hanya disebabkan oleh Covid-19 dan flu saja melainkan dapat disebabkan oleh penyakit pernapasan lainnya seperti SARS, MERS, dan penyakit yang tidak menular seperti multiple sclerosis.

Baca Juga: Catat! Syarat, Aturan, Jadwal Operasi Terbaru Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) pada Idul Fitri 2021

Komorbid Asma

Covid-19 dan asma sama-sama menyerang sistem pernapasan. Adanya asma sebagai komorbid atau penyakit penyerta seringkali memicu dampak lebih buruk pada infeksi Covid-19.

Menurut The Center of Disease Control and Prevention (CDC) infeksi Covid-19 pada pengidap asma bisa menyebabkan pneumonia hingga penyakit pernapasan akut.

Kondisi yang memburuk yang terus menerus bisa memicu kondisi kritis.

Oleh karena itu, mengontrol asma yang diderita serta mencegahnya kambuh adalah salah satu langkah antisipasi yang tepat selama masa pandemi Covid-19.***(Anisha Aprilia/Portal Jember)

 

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler