SEPUTAR LAMPUNG - Mengapa muslim dianjurkan makan kurma ketika berbuka puasa di bulan Ramadhan? Simak hadis dan penjelasan medisnya di bawah ini.
Bulan suci Ramadhan 1442 H tahun 2021 tinggal menghitung hari lagi. Umat Muslim di seluruh belahan dunia tentu sangat menantikan bulan penuh keberkahan ini.
Di Indonesia, ketika memasuki bulan Ramadhan, masyarakat terbiasa mengonsumsi kurma sebagai makanan wajib saat sahur dan berbuka puasa.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 1 SD Halaman 161-162 163-164 165-166 167-168 169-170 Subtema 4 PB 4 dan 5
Dalam sebuah hadis, Rasulullah menganjurkan umatnya untuk berbuka puasa dengan kurma dan air.
“Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum salat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air.” (HR Abu Dawud)
Selain anjuran Rasulullah untuk makan kurma saat berbuka puasa, peneliti di WCM-Q juga mencoba menemukan manfaat kurma bagi kesehatan.
- Kurma mengandung gula alami yang baik untuk tubuh
Kurma mengandung gula alami yang baik untuk tubuh dan menjadikannya makanan ideal untuk berbuka puasa.
Ketika berpuasa, tubuh akan kekurangan air dan gula. Kandungan gula alami pada kurma mampu mengembalikan kebutuhan gula pada tubuh.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 27 Maret 2021: Andin akan Bongkar Fakta Baru, Elsa Masuk Penjara Lagi?
- Fitokimia dalam kurma bermanfaat untuk kolesterol dan jantung
Selain gula alami, kurma juga mengandung fitokimia dalam jumlah sejumlah besar.
Fitokimia dalam kurma bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.
- Kurma memiliki sifat anti-oksidan hingga anti-kanker
Selain itu, kurma juga memiliki sifat anti-oksidan, anti-inflamasi, anti-kanker, hingga pelindung saraf dan antioksidan.
Para peneliti di WCM-Q menggunakan teknik canggih untuk menganalisis fitokimia yang meningkatkan kesehatan yang terkandung dalam dua varietas kurma.
Kurma lembab, khalas coklat kemerahan, umum di GCC termasuk Qatar dan dikenal sebagai (ratu kurma) dan kultivar deglet noor yang populer di negara-negara Afrika Utara seperti Tunisia dan Aljazair.
Peneliti Sweety Mathew, spesialis proyek WCM-Q dalam ilmu pangan dan kesehatan, menjelaskan bahwa kurma mengandung fitokimia seperti flavonoid, karotenoid, polifenol, fitoestrogen dan sterol.
Kandungan itu sangat berpengaruh baik bagi kesehatan manusia. Mereka mengatakan, "Kami tertarik untuk mengetahui molekul 'sehat' mana yang benar-benar berakhir di tubuh manusia ketika seseorang makan kurma."
Baca Juga: Resep Takjil Spesial Bahan Dasar Nanas, Menu Buka Puasa Minggu Pertama Ramadhan 1442/2021
Seorang pakar penelitian diabetes dan obesitas, Dr. Stephen Atkin, profesor kedokteran di WCM-Q, memiliki minat khusus pada senyawa yang diturunkan dari tumbuhan ini, terutama fitoestrogen.
Melihat kandungan dan manfaat kurma di atas, maka tak heran jika kurma kerap dijadikan makanan utama ketika berbuka puasa.
Itulah penjelasan mengapa dianjurkan makan kurma ketika berbuka puasa dan manfaatnya bagi kesehatan.***
Disclaimer: Artikel ini telah tayang di Cirebon Pikiran-Rakyat dengan judul: Jelang Ibadah Puasa Bulan Ramadhan 2021, Simak Manfaat Buah Kurma Bagi Kesehatan***