SEPUTAR LAMPUNG – Pandemi COVID 19 di Indonesia belum juga mereda. Kasus postif COVID 19 pun terus bertambah.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID 19, sebanyak 951.651 orang terinfeksi virus corona.
Sementara itu, sekitar 27.203 meninggal akibat virus corona selama hampir satu tahun ini.
Berbagai upaya terus dilakukan para ahli di seluruh belahan dunia untuk mengakhiri pandemi COVID 19 ini.
Baca Juga: 2 Jenis Vitamin Ini Sangat Dianjurkan Bagi OTG Covid-19, Cuss Beli!
Salah satu cara yang dilakukan adalah membuat pedoman dan protokol kesehatan dalam menghadapi COVID 19.
Salah satu protokol kesehatan yang harus selalu dipatuhi yaitu 3M: Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan.
Selain mencuci tangan dan menjaga jarak, menggunakan masker selama pandemi COVID 19 merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah penularan virus corona.
Terkait penggunaan masker, ternyata ada beberapa masker yang tidak direkomendasikan oleh para ahli.
Beberapa jenis masker tersebut dianggap tidak efektif untuk menangkal virus corona.
Berikut ini daftarnya menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS dalam “Considerations for Wearing Masks”:
Baca Juga: 4 Budaya Orang Korea yang Mirip Seperti Indonesia
- Jenis masker dengan rajutan renggang
Menurut ahli di CDC, jenis masker yang terbuat dari kain tenunan longgar atau yang dirajut (kain yang bisa ditembus cahaya), tidak direkomendasikan untuk digunakan.
Masker yang terlalu renggang dan berbahan rajut ini tidak efektif melindungi seseorang dari droplet.
Baca Juga: Sederet Doa Ini Disebut Sebagai Doa Pembuka Rezeki, Coba Amalkan!
"Lebih buruk lagi, masker renggang ini akan memecah droplet pernapasan menjadi lebih kecil dan bisa bertahan di udara pada periode yang lebih lama,” jelas Daniel Burnett seperti dilansir Seputar Lampung dari Galamedia pada artikel: Hindari 8 Masker Ini, Tidak Efektif Tangani Virus Corona, Jangan Sia-Sia Kalau Tak Guna.
Daniel Burnett adalah CEO perusahaan masker dan sistem udara jernih JustAir.
- Jenis masker Scuba dan Buff
Masyarakat telah dihimbau untuk tidak memakan masker jenis scuba dan buff.
Menurut Kemenkes RI, masker kain yang banyak dipakai masyarakat tidak boleh sembarangan dengan kain tipis seperti masker scuba dan buff.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Achmad Yurianto mengatakan, penggunaan masker kain setidaknya memiliki dua lapisan.
Lapisan kain bagian dalam masker dapat menyerap cairan dari mulut kita. Gunakan masker kain selama maksimal 3 jam setelah itu ganti dengan masker yang bersih.
''Tidak ada masker buff atau masker scuba, karena begitu masker tersebut ditarik pori-porinya akan terbuka lebar. Masker tersebut tidak memenuhi syarat,'' jelas Achmad Yurianto.
Baca Juga: Letakkan di Rumah! Tanaman Hias Ini Dipercaya Membawa Keberuntungan, Kuping Gajah Salah Satunya
- Memakai masker yang ukurannya tidak sesuai
Pada dasarnya, masker harus mampu melindungi area hidung dan mulut dengan serat yang rapat.
Jenis masker dengan ukuran yang tidak pas, misalnya terlalu longgar, tidak direkomendasikan untuk digunakan.
Alasannya, masker seperti ini bisa membuat penggunanya sering menyentuh wajah dan masker untuk membetulkannya.
Dengan demikian, efektivitas masker akan menjadi berkurang karena tangan terlalu sering menyentuh wajah.
Baca Juga: Zara Eks JKT48 Ternyata Pernah Positif Covid-19, Demam Hingga Tulang Linu
Baca Juga: Daftar Vitamin yang Direkomendasikan untuk Pasien Covid-19, Baik OTG Maupun Gejala Ringan
Menurut ahli, menyentuh wajah (meski menggunakan masker) bisa menyebabkan seseorang berisiko terinfeksi virus corona.
Kondisi ini juga bisa meningkatkan penyebaran kuman ketika menyentuh objek lain setelahnya.
- Scarf
Selain itu, penutup kepala lainnya seperti balaclava atau scraf juga tidak direkomendasikan.
Masker jenis ini umumnya dibuat dengan bahan material rajut longgar, sehingga tidak efektif mencegah penularan virus corona.
- Masker Satu Lapis
Masih menurut CDC, masker satu lapis juga tidak disarankan digunakan selama pandemi COVID 19.
Ahli di sana menyarankan, setidaknya kita perlu menggunakan masker tiga lapis untuk melindungi diri dari virus corona.
Baca Juga: 3 Manfaat Penting Vaksin Covid-19 Buat Tubuh, Yakin Masih Mau Mangkir Vaksinasi?
- Masker dengan Katup atau Ventilasi Pernapasan
Anda pernah lihat seseorang menggunakan masker jenis ini?
Menurut CDC dalam “Considerations for Wearing Masks”, masker jenis ini juga tidak direkomendasikan untuk menangkal virus corona.
Meski masker ini dapat mempermudah penggunanya bernapas, tapi masker tersebut tidak ampuh dalam menghentikan penyebaran virus.
- Masker yang Membuat Sulit Bernapas
Masker dengan material yang membuat penggunanya sulit bernapas juga tidak direkomendasikan.
Contohnya, masker yang berbahan plastik atau kulit. Bahan seperti ini (terlalu ketat untuk bernapas) bisa menahan aliran udara dan membahayakan pemakainya.
Baca Juga: Manfaat dan Cara Pakai Serum Vitamin C untuk Kulit Wajah, Bikin Cerah dan Awet Muda!
Baca Juga: Ramuan Minuman Herbal saat Musim Hujan, Bisa untuk Cegah Covid-19
- Masker Bedah dan Respirator
CDC juga tidak merekomendasikan untuk menggunakan masker bedah (surgical masks) atau respirator (respirators) yang ditujukan untuk petugas kesehatan.
Saat ini, masker bedah dan respirator adalah persediaan penting yang harus disediakan untuk petugas kesehatan untuk mencegah kekurangan pasokan.
Itulah beberapa jenis masker yang tidak dianjurkan dan tidak efektif menangkal virus corona. Yuk, beralih ke jenis masker yang lebih baik.*** (Hj. Eli Siti Wasilah/Galamedia)