Hasil Panen Melimpah, Petani Desa Cintamulya Lampung Selatan dan ITERA Ciptakan Masker dari Pati Bengkuang

3 Desember 2021, 08:20 WIB
Ilustrasi bengkoang /Freepik.com./dashu83/

 

SEPUTARLAMPUNG.COM - Provinsi Lampung dikenal sebagai daerah penghasil sejumlah hasil kebun dan pertanian yang sangat melimpah.

Sebagian dikirim ke berbagai daerah khususnya Pulau Jawa, sebagian lagi dipasarkan di sejumlah pasar di Lampung.

Saat panen raya tiba, seringkali pasokannya sangat melimpah sehingga banyak yang tidak terserap pasar dengan baik.

Hasilnya, harga produk menjadi rendah. Kondisi ini tentu saja bisa membuat petani merugi karena hasil yang diperoleh bisa jadi tidak mencukupi untuk menutup modal yang dikeluarkan.

Baca Juga: Kumpulan Doa untuk Ibu Hamil agar Proses Kehamilan dan Persalinan Lancar, Bayi Sehat dan Jadi Anak Sholih

Untuk menyiasati anjloknya harga dan mubazirnya hasil panen, sejumlah petani di Desa Cintamulya Lampung Selatan, berinovasi terhadap hasil bengkuang yang melimpah dari daerah mereka.

Yakni dengan membuat masker wajah dari Pati Bengkuang. Inovasi produk ini dilakukan oleh Kelompok tani (poktan) Agroentrepreneur Desa Cintamulya Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, bekerja sama dengan mahasiswa ITERA.

"Kami berkolaborasi dengan Institut Teknologi Sumatera (Itera) membuat masker dari pati bengkuang," kata Penggerak Pemuda Desa Cintamulya, Hartanto, di Desa Cintamulya, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, sebagaimana dikutiip dari ANTARA, pada Jumat, 3 Desember 2021.

Menurut Hartanto, pihaknya bersama Program Studi Teknologi Pangan Itera menginisiasi pembuatan masker tersebut.

Baca Juga: Latihan Soal Pilihan Ganda dan Jawaban PAS Kelas 3 Tema 4: Memahami Hak, Kalimat Efektif dan Arti Ungkapan

Lebih lanjut Hartanto menuturkan bahwa permasalahan awal dari pembuatan produk ini, yaitu murahnya harga jual bengkuang yang dihasilkan dari petani di Desa Cintamulya ini.

Saat ini, menurut Hartanto yang juga Koordinator Program Desa Cerdas (Smart Village) Desa Cinta Mulya, harga bengkuang sekarang sekitar Rp4.000 per ikat.

Adapun produksi bengkuang di Desa Cintamulya dalam sehari bisa mencapai sekitar 9 ton.

"Sebagian besar bengkuang dikirim ke Jakarta. Sisanya dijual ke sejumlah pasar di Lampung Selatan dan Kota Bandarlampung," ujarnya.

Menurutnya, melihat produksi komoditas bengkuang yang cukup besar itu, akan lebih baik membuat produk yang lebih bernilai dari segi ekonomi.

Bermula dari berlimpahnya hasil panen bengkuang tersebut dan berkat bimbingan dari Itera, proses pembuatan masker dari pati bengkuang sekitar beberapa bulan lalu dapat berlangsung hingga sekarang.

Proses awal pembuatan masker ini juga ditemani oleh teman-teman mahasiswa KKN Itera dari berbagai macam program studi.

Baca Juga: Jadwal TV Jumat, 3 Desember 2021: MNCTV, NET TV, Trans7, GTV, RCTI, TRANSTV, ANTV dan Indosiar

Hingga saat ini pemasaran masih terbatas di lingkungan sekitar desa dan kecamatan saja dengan harga berkisar Rp8 ribu hingga Rp10.000 per bungkus..

"Mudah-mudahan setelah mendapatkan izin dari BPOM, kami akan memperluas pemasarannya," kata dia.

Sebagai tambahan informasi, masker bengkuang dapat digunakan untuk semua usia karena tidak menimbulkan efek samping selama digunakan dalam takaran yang wajar.

Penggunaan masker ini juga terbilang mudah, hanya dengan mencampurkan air di wadah yang bersih lalu oleskan ke wajah atau daerah kulit lainnya yang terlihat kusam. Air bisa digantikan dengan madu dalam proses pencampurannya jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal.

Sebaga penutup, Hartanto berharap masker ini mampu menjadi salah satu produk unggulan yang berkelanjutan untuk Desa Cintamulya dan mendapatkan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat.*

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler