SEPUTARLAMPUNG.COM – Banyak perempuan Palestina yang terpaksa meminum pil penunda menstruasi karena kondisi yang tidak sehat akibat serangan Israel yang terus berlanjut.
Kurangnya akses terhadap air dan produk kebersihan menstruasi seperti pembalut wanita dan tampon membuat para perempuan Gaza mengonsumsi obat penunda menstruasi.
Obat penunda menstruasi dapat menimbulkan efek samping seperti pendarahan tidak teratur, mual, perubahan siklus menstruasi, pusing, dan perubahan mood.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik RS Indonesia di Gaza Palestina, Dibangun pada 2011 atas Nama Rakyat Indonesia
Namun, perempuan di Gaza tidak punya pilihan selain mengonsumsinya karena mereka menghadapi pemboman Israel yang tiada henti setiap hari.
Salma Khaled, salah satu wanita Palestina yang rumahnya telah hancur dan kini tinggal di sebuah kamp pengungsi Deir el-Balah, Gaza Tengah.
Salma mengatakan ia terus-menerus berada dalam ketakutan, mudah tersinggung dan depresi, yang berdampak negatif pada siklus menstruasinya.