Network
SEPUTARLAMPUNG.COM - Virus Corona terus bermutasi dan menjadi semakin menular. Beberapa minggu belakangan, Subvarian baru Omicron XBB.1.5 menjadi salah satu varian paling menular di AS.
Saat ini Amerika Serikat (AS) memasuki kondisi musim dingin dan meningkatnya kasus Covid-19.
Subvarian baru Omicron XBB.1.5 ini diperkirakan menyumbang 43 persen dari kasus COVID-19 di Amerika Serikat (AS) hingga 14 Januari 2023.
Baca Juga: Istri Lukas Enembe dan Anak-anaknya Dicegah ke Luar Negeri, KPK: Dia 'Fit to Stand Trial'
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatakan bahwa Subvarian Omicron XBB.1.5 dapat memicu lebih banyak kasus Covid-19.
Hal ini berdasarkan karakteristik genetik dan perkiraan tingkat pertumbuhan awal.
Sebelumnya, 30,4 persen dari total kasus Covid-19 di AS dalam sepekan (pekan pertama Januari 2023) disebabkan karena subvarian Omicron XBB.1.5.
Sementara dua subvarian Omicron dominan lainnya, yaitu BQ.1 dan BQ.1.1 menyumbang sekitar 45 persen dari kasus baru COVID-19 di AS dalam satu pekan terakhir, tunjuk data CDC.
Serangan Subvarian Omicron XBB.1.5 semakin parah pada musim dingin yang saat ini sedang melanda Amerika Serikat.
Pejabat AS menyampaikan bahwa kasus Covid-19 ini akan menjadi lonjakan kasus penyakit cuaca dingin musiman yang brutal dan bertahan lama selama beberapa tahun mendatang.
Musim dingin biasanya menjadi masa kritis bagi rumah sakit karena penyebaran influenza dan patogen musiman lain, yakni respiratory syncytial virus (RSV).
Melansir Antara News, saat ini, SARS-CoV-2 telah berpadu dengan kedua penyakit itu untuk membentuk kombinasi trio patogen yang jumlah kasusnya melonjak pada bulan-bulan dingin.
Meski cepat menular, Subvarian Omicron XBB.1.5 masih bisa dicegah dengan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga sirkulasi udara, hingga rapid test.***
