Kekeringan bagi Rakyat Kenya Lebih Menakutkan dari Bahaya Covid-19, Sebabkan 2 Juta Warga Hidup Kelaparan

- 14 Oktober 2021, 08:45 WIB
Ilustrasi kekeringan di Kenya.
Ilustrasi kekeringan di Kenya. /daeron/Pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM - Jika masyarakat hampir di seluruh belahan dunia menganggap bahwa Covid-19 saat ini berbahaya dan memporak-porandakan hampir semua aspek kehidupan, tidak demikian menurut rakyat Kenya.

Bagi rakyat Kenya, ada yang jauh lebih berbahaya daripada Covid-19 yakni kekeringan.

Peristiwa yang terjadi akibat perubahan iklim ini kini melanda negara yang terletak di timur Afrika.

Baca Juga: Produksi Ikan Air Tawar Hingga Puluhan Ton per Hari, Pembudidaya di Pagelaran Lampung Minta Standarisasi Harga

Dikutip dari Anadolu Agency, Mohamed Abdi Rage, penduduk Garissa, Kenya, yang merupakan salah satu wilayah yang paling terkena dampak, bahwa ada kebutuhan yang mendesak akan air dan padang rumput.

"Manusia dalam bahaya saat ini karena mereka hidup dari daging dan susu ternak mereka ... Mereka tidak memiliki makanan untuk ternak mereka, yaitu rumput jerami, dan mereka juga tidak memiliki air," katanya.

Sektor peternakan adalah tulang punggung perekonomian negara dan banyak orang yang sangat bergantung padanya, sehingga Rage mengatakan bahwa beberapa orang mulai melakukan bunuh diri karena kesulitan berkelanjutan yang disebabkan oleh kekeringan terkait perubahan iklim.

Pada 29 September, tiga minggu setelah pemerintah menyatakan kekeringan sebagai bencana nasional, Komite Penyelamatan Internasional mengatakan lebih dari 2 juta warga Kenya menghadapi kelaparan karena kurangnya curah hujan.

Baca Juga: Hadiah Gratis! Daftar Redeem Code Genshin Impact (GI) 14 Oktober 2021, Segera Klaim Sebelum Habis

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah