Klaim tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ahli Epidemiologi Lingkungan dan Reproduksi di Icahn School of Medicine di New York, Dr Shanna Swan dalam Jurnal berjudul “Temporal trends in sperm count: a systematic review and meta-regression analysis”.
Dalam jurnalnya, ia menjelaskan bahwa pencemaran lingkungan telah berdampak buruk pada sistem reproduksi manusia.
Lebih lanjut dalam buku terbarunya berjudul Count Down, Dr Swan mengungkapkan bahwa akibat kerusakan kimiawi yang kita timbulkan ke Bumi, tidak hanya menurunkan tingkat kesuburan tetapi juga menyusutkan alat kelamin pria.
Baca Juga: Update Kode Redeem Free Fire Senin 22 Maret 2021, Garena Bagi-Bagi Item Langka
Dalam penelitiannya, Dr Swan menemukan bahwa polusi telah mengganggu keseimbangan hormon manusia dan dalam beberapa kasus, bahkan menghancurkannya sama sekali.
Faktanya bahan kimia yang bertanggung jawab mengganggu keseimbangan hormon bisa ditemukan di barang sehari-hari seperti wadah plastik, produk pembersih, elektronik bahkan produk perawatan tubuh seperti sampo dan perawatan kulit.
Lebih lanjut, Dr Swan juga memperingatkan kita terhadap PFA yang ditemukan di banyak barang ciptaan manusia.