SEPUTAR LAMPUNG - Popularitas TikTok cukup fenomenal. Namun seiring dengan itu, protes yang ditujukan padanya juga tak sedikit.
Aplikasi jejaring sosial asal China ini digandrungi banyak orang hampir di seluruh penjuru dunia. Ia diminati oleh anak-anak hingga orang tua.
Isu pemblokiran TikTok yang sudah cukup marak terjadi karena sejumlah alasan. Baru-baru ini, otoritas Italia melayangkan protes karena "kurangnya perhatian terhadap perlindungan anak di bawah umur" dan mengkritik kemudahan anak kecil untuk dapat mendaftar ke aplikasi tersebut.
Otoritas Italia telah membuka penyelidikan atas kematian tak disengaja dari seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang diduga mengambil bagian dalam “blackout challenge” atau tantangan pemadaman listrik di TikTok.
Penyelidikan dilakukan ketika Italia mengumumkan telah memblokir sementara akses ke TikTok untuk pengguna yang usianya tidak dapat dibuktikan secara pasti.
Menurut syarat dan ketentuan TikTok, pengguna harus berusia minimal 13 tahun.
Gadis itu meninggal di rumah sakit Palermo setelah ditemukan oleh saudara perempuannya yang berusia lima tahun di kamar mandi dengan ponselnya di tangannya.
TikTok mengatakan pihaknya tidak bisa mengidentifikasi konten apa pun di platformnya yang dapat mendorong gadis itu untuk berpartisipasi dalam tantangan semacam itu, tetapi membantu pihak berwenang dalam penyelidikan atas kemungkinan "hasutan untuk bunuh diri".