Jalan Pintas Taklukkan Hati Majikan, ART di Singapura Campur Urine dan Darah Menstruasi ke Makanan

- 7 Desember 2020, 15:15 WIB
Iustrasi darah.
Iustrasi darah. /Pixabay/Clker Free Vector Images/

SEPUTAR LAMPUNG - Di zaman yang sudah sedemikian maju seperti sekarang, ternyata masih ada sejumlah orang yang menggunakan cara-cara mistis dan klenik untuk mempermudah tercapainya tujuannya.

Salah satunya untuk menaklukkan hati orang lain baik dalam konteks hubungan pribadi maupun dalam bidang bisnis dan pekerjaan.

Mirisnya, hal ini ternyata juga masih terjadi di Singapura. Sebuah negara maju dan kaya yang dalam banyak hal penduduknya mengutamakan pemikiran yang logis.

Baca Juga: Waduh, Tidak Ada Waktu untuk Mengganti, Petugas KPPS yang Reaktif Bakal Tetap Bertugas di TPS

Pelakunya adalah pekerja migran asal negara berkembang yang bekerja sebagai asisten rumah tangga atau ART.

Baru-baru ini seorang ART asal Filipina dilaporkan majikannya ke polisi setelah diduga telah mencampurkan urin dan darah menstruasi pada makanan yang disajikan untuk sang majikan.

Melansir Daily Star, Canares Rowena Ola (43) dituduh memberikan makanan kepada penghuni salah satu flat tertentu di Sengkang di negara kota pulau Singapura pada Desember 2018.

Baca Juga: Fantastis, Ini Jumlah Anggaran yang Disiapkan Pemerintah untuk Pengadaan Vaksin Covid-19!

Namun hingga kini identitas korban dan motif dari aksi itu tidak dipublikasikan dalam pengadilan.

Polisi setempat hanya memberi keterangan bila makanan yang diduga telah dicampur urin dan darah menstruasi itu telah dimakan.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Zona Jakarta dengan judul "Menjijikkan, ART Mencampur Urin dan Darah Menstruasi ke dalam Makanan Majikan, Alasannya Bikin Ngeri!".

Ola mengaku tidak bersalah atas tuduhan yang bisa membuatnya dipenjara hingga satu tahun itu.

Melansir Channel News Asia, pengacara Ola, Kalaithasan Karuppaya, menyatakan bila kliennya tak terima dengan tudingan tersebut.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Merasa 'Kecolongan' Telah Undang Dua Menteri Tersandung Korupsi ke ACaranya: Kecewa!

"Dia membantah bahwa hal seperti itu terjadi. Dia tidak pernah melakukan pelanggaran ini," katanya.

Pengadilan juga tidak mendengar adanya pengujian yang dilakukan pada makanan yang kotor karena makanan tersebut benar-benar dikonsumsi.

Namun hal ini bertentangan dengan apa yang disebutkan Wakil Jaksa Penuntut Umum Keith Jieren Thirumaran yang menyebutkan kepada Hakim Distrik Marvin Bay bahwa Ola sebelumnya telah mengakui pelanggaran tersebut dalam beberapa pernyataan kepada pihak berwenang.

Ini rupanya bukan kejadian pertama yang terjadi di Singapura.

Pada awal tahun 2020 lalu, seorang ART asal Indonesia yang bekerja untuk sebuah keluarga di Punggol, Singapura, dengan sengaja mencemari air minum dan beras dengan air kencing, air liur, dan darah menstruasi.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Siang Ini Senin 7 Desember 2020 untuk Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya

Melansir dari Strait Times, ART bernama Diana itu percaya bahwa dengan meminum air tersebut, majikannya akan setuju dengan apa pun yang dia lakukan dan tidak akan memarahinya atas penampilannya.

Wanita berusia 30 tahun itu dijatuhi hukuman penjara enam bulan tujuh minggu pada Senin setelah mengaku bersalah atas dua dakwaan kejahatan.

Dia juga mengakui tuduhan pencurian.

Diana juga terlibat dalam kasus pencurian uang senilai total lebih dari $ 13.000 (Rp137 juta) milik ibu dari majikannya dalam lima kesempatan berbeda antara Agustus 2017 dan Juni 2018.

Dokumen pengadilan tidak menyebutkan bagaimana pelanggaran Diana terungkap, tetapi sang majikan telah mengajukan laporan polisi pada 6 Oktober tahun lalu.***(Hani Affifah/Zona Jakarta)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah