Kenang Sikap Tegas Soekarno, Hidayat Nur Wahid Minta Jokowi Batalkan Calling Visa untuk Israel

- 28 November 2020, 10:00 WIB
Bendera Israel.
Bendera Israel. /Eduardo Castro/Pixabay

SEPUTAR LAMPUNG - Dunia internasional tengah diramaikan oleh normalisasi hubungan Israel dengan sejumlah negara muslim.

Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah normalisasi hubungan Israel dengan Uni Emirat Arab yang langsung berimbas pada sejumlah negara muslim yang tergabung dalam anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Usai berdamai dengan Israel, Uni Emirat Arab dikabarkan menangguhkan visa untuk 13 negara di dunia, 12 di antaranya merupakan mayoritas Muslim sekaligus anggota OKI.

Ketiga belas negara yang visanya ditangguhkan oleh UEA ialah Afghanistan, Aljazair, Iran, Irak, Kenya, Lebanon, Libya, Pakistan, Somalia, Suriah, Tunisia, Turki, dan Yaman.

Rupanya, Indonesia juga masuk dalam pusaran isu terkait Israel tersebut. Yakni dengan adanya pengaktifan Calling Visa untuk Israel.

Baca Juga: Gerhana Bulan Penumbra Diprediksi Terjadi 30 November, Ini Lokasi Untuk Melihat di Lampung

Calling visa adalah layanan visa yang dikhususkan untuk warga dari negara-negara yang kondisi atau keadaan negaranya dinilai memiliki tingkat kerawanan tertentu.

Terkait dengan hal ini, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo yang membiarkan pengaktifan calling visa untuk Israel tersebut.

Pengaktifan calling visa tersebut ditengarai sebagai bagian dari soft diplomasi untuk normalisasi hubungan politik dengan Israel. Padahal, di antara Indonesia dan Israel tidak ada hubungan diplomatik.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x