Indonesia Ramaikan Aksi Boikot Produk Prancis, Kaki Tangan Emmanuel Macron Mulai Ketir-ketir

27 Oktober 2020, 16:46 WIB
Asosiasi perdagangan Arab boikot produk Prancis. /Twitter.com/@MdWaliullah22

SEPUTAR LAMPUNG - Pelajaran berharga bagi siapa saja yang merendahkan umat muslim dengan komentar yang melecehkan seperti yang baru saja dilakukan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Komentarnya yang kontroversial harus ia bayar mahal dengan adanya aksi boikot oleh sejumlah negara muslim di dunia.

Setelah Asosiasi Perdagangan Arab mengumumkan untuk memboikot produk Prancis, sejumlah negara muslim lain melakukan hal yang sama.

Aksi boikot itu bahkan mulai merambah ke Indonesia dengan trendingnya tagar #boikot di linimasa Twitter pada Senin, 26 Oktober 2020 malam. Ini jelas membuat Prancis kian cemas.

Baca Juga: BURUAN DAFTAR! Event Hunter Indonesia Buka Beasiswa PPI 2020 Gratis, Ini Jadwal dan Syarat Daftarnya

Sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia juga merupakan pangsa pasar yang besar bagi banyak produk-produk Prancis.

Bisa dibayangkan berapa besar kerugian ketika negara-negara muslim benar-benar memboikot produk Prancis.

Sebagaimana diketahui, kampanye boikot produk Prancis ini berawal dari pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina Islam.

Salah satu pernyataan kontroversi Macron yakni, Prancis tak akan melarang pencetakan karikatur Nabi Muhammad.

Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan di Lamongantoday.com dengan judul "Boikot Produk Prancis Menggema di Indonesia, Kaki Tangan Emmanuel Macron Minta Ampun".

Menurut Presiden Prancis tersebut, pencetakan karikatur Nabi Muhammad merupakan bagian dari kebebasan dalam berekspresi.

Dilansir Lamongan Today dari Al Jazeera, 26 Oktober 2020, pernyataan Macron menimbulkan protes keras di negara-negara Muslim.

Atas pernyataan kontroversial Presiden Prancis, Asosiasi Perdagangan Arab mengumumkan untuk boikot produk Prancis.

Sementara di Kuwait, ketua dan anggota dewan direksi dari Al-Naeem Cooperative Society juga memutuskan mengeluarkan produk Prancis dari rak supermarket. Hal serupa juga dilakukan oleh Asosiasi Dahiyat al-Thuhr.

Baca Juga: Korban Meninggal Terus Bertambah Usai Vaksinasi Nasional di Korea Selatan, Singapura Bereaksi

“Berdasarkan posisi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan dukungannya terhadap kartun ofensif terhadap nabi tercinta kami, kita memutuskan menghapus semua produk Prancis dari pasar,” demikian disebutkan Asosiasi Dahiyat al-Thuhr.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Prancis meminta agar seruan boikot produk Prancis dihentikan.

“Seruan untuk memboikot produk Prancis di beberapa negara Timur Tengah dan seruan untuk demonstrasi melawan Prancis tidak berdasar dan harus segera dihentikan,” ujar Kemenlu Prancis dilansir dari laman Al Arabiya.

Kemenlu Prancis juga meminta tuduhan atas pelecehan Islam oleh Presiden Prancis dihentikan. Kemenlu Prancis kini memobilisasi jaringan diplomatiknya untuk menjelaskan sikap Prancis kepada mitra negara lain, dan meminta pemerintah negara selain Timur Tengah tak mengikuti jejak memboikot produk Prancis.***(Nita Zuhara Putri/Lamongan Today)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Lamongan Today

Tags

Terkini

Terpopuler