Tiongkok Semakin Terpojok, PM Australia Sebut Dunia Perlu Selidiki Asal Usul Virus Corona

26 September 2020, 18:05 WIB
PM Australia sebut dunia perlu mengetahui asal usul virus corona. /Pixabay/Linda72

SEPUTAR LAMPUNG – Hubungan Tiongkok dengan sejumlah negara akhir-akhir kurang harmonis.

Beberapa bahkan mengarah pada perseteruan yang kian memanas. Salah satunya dengan Australia.

Tak hanya berseteru dalam hal perdagangan dan ekonomi. Hubungan keduanya yang kian memanas mulai menyerempet isu terkait pandemi global yang kini tengah melanda dunia.

Sebagaimana diberitakan oleh Pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul “Hubungan Makin Panas dengan Tiongkok, PM Australia Sebut Dunia Perlu Selidiki Asal Usul Virus Corona", Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan negara-negara di dunia harus menyelidiki dan memahami asal muasal virus corona.

Baca Juga: Valentino Rossi Bakal Pindah ke Petronas Yamaha, Bertukar Tempat dengan Fabio Quartararo

Berbicara di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Morrison mengatakan penyelidikan terhadap asal mula virus akan meminimalkan ancaman pandemi global lainnya.

"Virus ini telah menimbulkan malapetaka bagi dunia kita dan orang-orang. Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk memahami apa yang terjadi tanpa tujuan lain selain untuk mencegahnya terjadi lagi," kata Morrison melalui tautan video telekonferensi, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Asian Nikkei.

"Ada mandat yang jelas untuk mengidentifikasi sumber dari virus Covid-19 dan bagaimana penularannya ke manusia," tambahnya.

Pernyataan PM Australia tersebut memicu hubungan dengan Tiongkok semakin panas.

Baca Juga: Harga Emas Terus Turun, Investor Pilih Dolar untuk Berlindung dari Hantaman Virus Corona

Komentar Morrison tersebut juga disampaikannya pada awal tahun 2020 ketika Tiongkok masih menjadi episentrum virus corona.

Saat itu, dia memimpin tuntutan global untuk menyelidiki asal-usul Tiongkok.

Tiongkok dengan keras menolak langkah itu, duta besar Beijing di Canberra memperingatkan seruan penyelidikan dapat merusak hubungan perdagangan kedua negara.

Sejak itu, Tiongkok memberlakukan sanksi perdagangan terhadap Australia. Negeri Tirai Bambu menangguhkan beberapa impor daging sapi secara teknis dan secara efektif memblokir perdagangan jelai (sejenis serealia) senilai 439 juta dolar AU atau Rp501 miliar dengan memberlakukan tarif 80,5 persen pada impor Australia.

Baca Juga: Melegenda, Ini 10 Bonsai Terindah di Dunia, Salah Satunya Ternyata Berasal dari Indonesia

Tiongkok juga telah meluncurkan penyelidikan anti-dumping terhadap impor anggur Australia.

Sementara itu, Australia meminta semua negara bagian untuk berbagi vaksin Covid-19 jika ada yang dikembangkan.

Australia awal tahun ini menandatangani perjanjian vaksin dengan AstraZeneca, tahap pertama dijadwalkan dikirim pada Januari 2021 jika uji coba terbukti berhasil.

Selain itu, Australia juga mengatakan akan berbagi pasokan dengan negara-negara Kepulauan Pasifik yang lebih kecil.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler