SEPUTARLAMPUNG.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menetapkan status baru terhadap wabah cacar monyet atau monkeypox. WHO kini menyatakan wabah tersebut sebagai darurat kesehatan global.
Status darurat kesehatan ini ditetapkan setelah WHO mengadakan komite darurat WHO bulan lalu.
Berdasarkan penilaian selama satu bulan ini, WHO mencatat bahwa cacar monyet telah menginfeksi hampir 17.000 orang dan menyebar ke 74 negara.
Dengan dinyatakannya status darurat kesehatan itu, Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan bahwa cacar monyet harus menjadi perhatian Internasional.
Baca Juga: Korem 043/Gatam Angkat Suara Perihal Penemuan 1 Kontainer Senjata di Pelabuhan Panjang
Semula, kasus cacar monyet ditemukan di 47 negara. Namun saat ini wabah sudah menyebar ke 75 wilayah.
“Sejak itu wabah terus berkembang, dan sekarang ada lebih dari 16.000 kasus yang dilaporkan dari 75 wilayah dan lima kematian,” ujarnya.
Kasus cacar monyet dilaporkan sejak awal Mei 2022 di luar negara-negara Afrika Barat dan Tengah.
Tedros mengatakan risiko penularan secara global berpotensi terjadi, bahkan menyebar ke beberapa negara lain.
WHO menilai risiko penyebaran cacar monyet tergolong moderat secara global dan semua kawasan, kecuali kawasan Eropa yang risikonya tergolong tinggi.
“Meskipun pengumuman darurat kesehatan internasional yang saya berikan menjadi perhatian yang sangat penting, untuk saat ini wabah yang terkonsentrasi antara pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan seksual,” kata Tedros dikutip dari Pikiran Rakyat pada artikel: Kabar Buruk, Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Sudah Menyebar di 74 Negara.
Gejala cacar monyet
Gejala pertama penyakit tersebut adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri punggung selama lima hari.
Setelah itu, ada ruam yang muncul di wajah, telapak tangan dan telapak kaki, diikuti dengan lesi, bintik-bintik dan akhirnya koreng.
Baca Juga: Gejala Cacar Monyet: Demam, Ruam, hingga Nyeri Otot, Virus Menular melalui Kontak Fisik dan Benda
Bagaimana cacar monyet menular?
Infeksi virus cacar monyet yang menyerupai cacar air dan pertama kali terdeteksi pada manusia tahun 1970. Cacar monyet tidak terlalu berbahaya dan menular hanya dari hubungan seksual. 95 persen kasus ditemukan setelah dilakukan penelitian terhadap 528 orang di 16 negara.
Pengawas obat Uni Eropa pada Jumat telah merekomendasikan persetujuan untuk penggunaan Imvanex sebagai vaksin untuk mengobati cacar monyet.
Vaksin tersebut juga dianggap sebagai vaksin yang potensial untuk mencegah cacar monyet karena kesamaan antara virus cacar monyet dengan virus cacar air.*** (Didin Nuradin/Pikiran Rakyat)