SEPUTAR LAMPUNG - Apakah Anda merupakan penggemar film "Pirates of the Caribbean"?
Jika iya, Anda pasti sudah tidak asing dengan karakter seorang bajak laut.
Bajak laut identik digambarkan sebagai seorang laki-laki sangar dan karismatik.
Bajak laut merupakan penguasa lautan yang sering terlihat menindas atau merampas kapal lain yang memasuki wilayah kekuasaannya.
Namun ternyata, ada beberapa nama bajak laut wanita yang memiliki kekuatan yang sama kuatnya dengan bajak laut laki-laki.
Bajak laut wanita tersebut berasal dari latar belakang yang berbeda, dari mulai pekerja seks komersial (PSK) hingga seorang bangsawan muslim.
Baca Juga: Informasi Penempatan Guru yang Lulus Seleksi PPPK 2021, Bagaimana Jika Tidak Lulus Passing Grade?
Tujuannya pun berbeda, beberapa menjadi bajak laut karena kepentingan menaklukkan negara hingga karena memang ingin menjadi kaya raya dengan menempuh hidup sebagai bajak laut di lautan.
Dari banyaknya bajak laut wanita, terdapat 3 bajak laut wanita yang sangat terkenal dan ikonik dari berbagai daerah di dunia, mulai dari China hingga Amerika Serikat.
Penasaran? Dilansir dari Galamedia News dalam artikel "3 Bajak Laut Wanita Paling Terkenal dan Ikonik, Salah Satunya Bangsawan Muslim", berikut adalah 3 nama bajak laut wanita terkenal dan ikonik dikutip dari Youtube Sepulang Sekolah:
1. Cheng I Sao
Nama aslinya adalah Shi Yang. Ia merupakan seorang wanita yang hidup di zaman Dinasti Qing.
Pekerjaan Cheng I Sao sebelum menjadi bajak laut adalah PSK. Ia kemudia berhenti menjadi PSK setelah menikah dengan cheng. Cheng adalah bajak laut terkuat di China Selatan.
Setelah menikah dan menjadi bajak laut, keduanya mendirikan armada bajak laut terkuat di China bernama Red Flag Fleet.
Baca Juga: Panduan Memilih Nama Anak: Kenali Nama-nama yang Dilarang dalam Islam, Orang Tua Perlu Tahu!
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Tak Ada Peringatan Hari Kartini di Masa Orde Baru, Begini Sejarahnya
Red Flag Fleet memikili sekitar 1500 kapal dan total 80 ribu orang prajurit. Mereka bermarkas di China Selatan, hingga menjadikan China Selatan menjadi 'wilayah tanpa hukum'.
Beberapa tahun di masa kejayaannya, suaminya Cheng meninggal dunia dan membuat Cheng I Sao sebegai kapten selanjutnya.
Di masa pemerintahannya, ia mengangkat Cheung Po Tsai yang juga pacar Cheng I Sao untuk menjadi kapten kapal yang baru dan membantu Cheng I Sao menjadi bajak laut terkuat.
Baca Juga: Punya Jejak Digital Memalukan di Media Sosial? Ini 6 Cara Hapus Postingan Lama atau Alay di Facebook
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Tak Ada Peringatan Hari Kartini di Masa Orde Baru, Begini Sejarahnya
Di masa pemerintahan Cheng I Sao, terdapat dua peraturan yang terkenal, yaitu jika berkhianat akan dipotong telinganya dan jika memerkosa tahanan wanita akan dipenggal lehernya.
Pada 1810, Pemerintah China merasa tidsk bisa menaklukan Cheng I Sao maka akhirnya mengajak berunding.
Hal itu agar Cheng I Sao berhenti jadi bajak laut dan disepakati asal hartanya boleh disimpan.
Konon, Cheung Po Tsai simpan semua harta bajak laut Red Flag Fleet di sebuah gua di pulau Cheung Chao.
Sekarang, gua tersebut menjadi objek wisata dan masih sering ada turis yang berburu harta karun di sana.
2. Anne Bonny
Bajak laut wanita fenomenal, Anne Bonny merupakan anak tidak sah dari pengacara di Irlandia.
Pada 1718, Anne Bonny memutuskan untuk menikah dengan pelaut tetapi akhirnya Ia meninggalkan suaminya karena tertarik dengan bajak laut terkenal bernama Kapten Jack Rackham atau Calico Jack.
Setelah menjadi bajak laut, ia berteman dengan bajak laut wanita yang lain bernama Mary Read. Keduanya jadi otak penyerangan kapal di lautan.
Kemudian pada 1720, Anne Bonny, Mary Read, dan Calico Jack akhirnya ditangkap para pemburu bajak laut dan diserahkan kepada pemerintah Amerika serikat untuk dieksekui, namun hanya Calico Jack yang dieksekusi.
Anne Bonny dan Mary Read tidak dieksekusi karena keduanya hamil, akhirnya eksekusinya ditunda dan tidak ada yang mengetahui kapan sebenarnya Anne Bonny meninggak dunia.
3. Sayidda al-hurra
Wanita pemilik nama Lalla Aicha binti Ali Ibn Rashid Al-Alami ini lahir 1485 di spanyol dan merupakan salah satu bangsawan muslim di spanyol.
Pada masa reconquista (penaklukan kembali Andalusia oleh kaum Kristen Eropa), ia dan keluarganya terkena pengasingan paksa keluar dari Granada.
Kejatuhan Granada menempel di kepala Sayidda al-hurra dan dirinya bersumpah akan mengambil kembali Andalusia.
Sebelum jadi bajak laut, ia berhubungan langsung dengan bajak laut terbesar di Turki bernama Khairuddin Barbarossa.
Walau berasal dari pihak yang berbeda, orang-orang Kristen mengakui dan menghormatinya. Ia dihormati dan dianggap sebagai ratu penguasa Laut Mediterania.
Baca Juga: Agensi Eric Nam dan Davinchi, Stone Music Entertainment Resmi Ditutup oleh CJ ENM
Ia jatuh di saat masa kejayaannya karena dikhianati menantu laki-lakinya saat dirinya berada di Chefchaouen, Maroko.
Selain ketiga bajak laut di atas masih ada beberapa bajak laut terkenal lainnya seperti Mary Read, grace o' malley, dan rachell wall namun ketiga tokoh di atas dinilai memiliki andil yang sangat besar dalam dunia perbajak lautan.***(Gina Sonia/Galamedia News)