Penting untuk Pemula! 3 Jenis Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Aglonema dan Cara Mengatasinya

- 1 Oktober 2020, 10:05 WIB
Ilustrasi tanaman hias aglonema.
Ilustrasi tanaman hias aglonema. /Tangkap layar Youtube.com/hobi bunga

SEPUTAR LAMPUNG – Aneka bunga yang hits di masa pandemi membuat banyak orang tertarik ingin menanamnya.

Salah satunya yang menjadi primadona adalah aglonema. Bunga yang satu ini termasuk yang laris manis dan banyak dicari.

Bagi Anda yang memang telah mengenal dan menguasai cara menanamnya, tentu tidak akan mendapati masalah berarti.

Namun bila di masa pandemi ini Anda baru saja mulai menanam si cantik Aglonema, mungkin sedikit kaget manakala menemui sejumlah masalah dalam perawatannya terutama terkait dengan hama dan penyakit yang menyerangnya.

Hama dan penyakit yang ada pada Aglonema bermacam-macam jenisnya. Berikut sejumlah hama yang banyak menyerang Aglonema beserta cara penanggulangannya:

Baca Juga: Turun Drastis! Harga 5 Mobil Keluarga Ini Jadi di Bawah Rp100 Juta Jika Pajak 0 Persen

1. Ulat

Hama ulat ini biasanya menyerang daun. Cara  menanggulanginya adalah dengan mengambil ulat secara mekanis.

Akan tetapi apabila jumlahnya banyak, maka ulat tersebut harus dibasmi dengan menggunakan insektisida yang disemprotkan 2 minggu sekali.

Insektisida yang dapat digunakan adalah Decis 25 EC 0,5-1 ml/l, Atabron 1 ml/l, atau Buldok 25 EC dosis 0.5-2 ml/l.

2. Kutu Putih (Kutu kebul)

Hama ini menyerang batang dan daun bagian bawah. Biasanya ia sering menyerang Aglaonema di dataran rendah dibanding dengan dataran tinggi.

Cara penanggulangannya yaitu membersihkan dengan kapas yang telah dicelupkan insektisida encer. Setelah itu, daun disemprotkan kembali dengan insektisida. Insektisida kontak atau sistemik yang bisa digunakan, seperti mitac 200 EC dosis 1-2 ml/l, Decis 1 cc/l, dan Cofidor 200 SL dosisi 1 ml/l.

Baca Juga: LANGSUNG CAIR, Begini Cara Mudah Daftar BLT Kemensos RP500 Ribu per KK non PKH

3. Belalang

Sama halnya dengan ulat, belalang juga menyerang daun.

Cara menanggulanginya adalah dengan menangkapnya secara manual. Tangkap belalang yang belum bersayap atau saat masih pagi dan berembun-belalang tidak bisa terbang dengan sayap basah.

Anda juga dapat menyemprotkan Confidor 200 SL dosis 1 ml/l. Campurkan Decis 2,5 EC dosis 0,75-1 ml/l dengan frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali.

Adapun penyakit yang biasa menyerang Aglaonema adalah sebagai berikut,

1. Busuk Akar

Ditandai dengan busuknya daun, batang yang berlubang dan layu hingga akarnya berwarna coklat kehitaman.

Cara menanggulanginya adalah dengan mengganti media baru yang lebih porous, lalu potong bagian akar yang busuk dan oleskan fungisida pada bekas potongan.
Bisa juga dengan menyemprotkan fingisida Previcur N dosis 1 ml/l dengan frekuensi 2 minggu sekali.

Baca Juga: Masker Scuba Dilarang, Ini Syarat dan Tipe Masker Kain Ber-SNI yang Efektif Cegah Virus Corona

2. Bercak Daun

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan. Ditandai dengan adanya bercak pada daun yang lama kelamaan akan membusuk.

Cara menanggulanginya adalah dengan memotong daunnya secara langsung.
Dapat juga menyemprotkan fungisida folicur 25 WP dosis 1-2 g/l atau folicur 250 EC dosis 1-2 ml/l. Selain itu, dapat juga dengan menggunakan Score dosis 1 cc/l.

Frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali. Pupuk berkadar kalsium tinggi juga dapat membantu mengatasi penyakit ini.

Tulisan ini sebelumnya telah tayang di Ringtimesbanyuwangi.com dengan judul “3 Jenis Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Aglaonema, Berikut Penanggulangannya".

3. Virus

Ditandai dengan daun yang berubah menjadi kekuningan atau menjadi keriting. Perubahan ini terjadi akibat virus tersebut dapat menghancurkan klorofil dan jaringan lainnya pada daun.

Virus ini susah untuk ditanggulangi.***(Shofia Munawaroh/Ringtimes Banyuwangi)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Ringtimes Banyuwangi (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x