Penggemar Ikan Cupang Wajib Baca! Ini 5 Mitos Betta Fish Paling Populer dan Fakta yang Sesungguhnya

- 27 September 2020, 12:45 WIB
Ikan cupang hias
Ikan cupang hias /Celine



SEPUTAR LAMPUNG – Di kalangan pencinta ikan hias, betta fish atau yang lebih dikenal di Indonesia dengan nama ikan cupang, merupakan salah satu ikan yang menjadi primadona.

Pesona si ikan cupang tidak hanya mampu menghipnotis para penggemarnya. Mereka yang awam atau hanya sekedar suka, juga bisa dibuatnya jatuh hati.

Ikan cupang memang cantik. Warna siripnya beraneka warna dan juga indah. Tak mengherankan jika ikan ini semakin populer belakangan ini.

Namun tahukah Anda bahwa ternyata banyak beredar mitos yang salah terkait dengan ikan cupang ini. Mitos yang seringkali membuat banyak orang melakukan kesalahan dalam proses perawatannya.

Baca Juga: Ingin Budidaya Ikan Cupang? Begini Cara Membedakan Ikan Cupang Jantan dan Betina

Diberitakan oleh Portal Jember sebelumnya dari Aquatic Delights dalam artikel berjudul “5 Mitos Ikan Cupang Paling Populer dan Fakta yang Sesungguhnya, Selama Ini kita Salah!", berikut ini 5 mitos ikan cupang dan fakta yang sesungguhnya.

1. Ikan cupang tidak membutuhkan pemanas

Orang yang baru memelihara ikan cupang mungkin diberitahu oleh penjual bahwa dalam perawatannya ikan cupang tidak membutuhkan akuarium dengan pemanas.

Faktanya justru tidak demikian. Ikan cupang merupakan hewan yang hidup di lingkungan tropis. Ia memang bisa bertahan hidup di suhu kamar, namun kemungkinan besar mereka akan stres, cenderung sakit, dan lesu.

Kondisi inilah yang membuat banyak orang mengira ikan cupang yang dipeliharanya malas bergerak.

Jadi jika Anda tinggal di daerah yang cukup dingin, lebih baik lengkapi akuarium yang menjadi wadah ikan cupang dengan pemanas.

Baca Juga: Usulkan Pajak Mobil Baru 0 Persen: Avanza Hanya Rp120 Juta, Xpander Cuma Rp150 Juta

2. Ikan cupang liar bisa hidup di genangan air

Leluhur ikan cupang memang berasal dari perairan dangkal, seperti sawah atau lahan basah sejenisnya. Meski benar bahwa lingkungan ini memiliki air yang dangkal, tapi yang dimaksud bukan genangan air kecil.
Mitos ini sepertinya muncul ketika air irigasi sawah dan sekitarnya mengering di musim kemarau, dan ikan cupang pun mulai terlihat. Akan tetapi, yang jarang diketahui adalah ikan cupang akan mati dalam kondisi ini.

Saat genangan mengering, cupang bertahan hidup dengan melompat dari genangan ke genangan dengan harapan menemukan genangan air yang lebih besar untuk menunggu musim kemarau berakhir.

Maka dari itu, menempatkan ikan di toples kecil hanya akan membuatnya stres. Lebih baik letakkan cupang di akuarium dengan minimal kapasitas 2,5 galon air.

Baca Juga: Heboh Konser Dangdut saat Pandemi Covid-19 di Tegal, Kapolsek Tegal Selatan Dicopot

3. Ikan cupang tidak membutuhkan filter

Mitos ikan cupang tidak membutuhkan filter memang benar, karena ia langsung menghirup udara di permukaan air. Akan tetapi meletakkan satu filter pada akuarium akan jauh lebih baik.

Filter pada akuarium ikan cupang memiliki manfaat lain dari sekadar memberikan oksigen pada air.
Akuarium dengan filter akan membantu menjaga siklus bakteri menguntungkan. Bakteri baik inilah yang nantinya berperan menjaga kebersihan air akuarium, sehingga mengurangi frekuensi penggantian air.

Gunakan filter yang ramah ikan cupang, karena ikan ini lebih menyukai perairan yang tenang karena siripnya yang tebal.

4. Ikan cupang membuat sarang gelembung saat bahagia

Banyak pemelihara ikan cupang berasumsi bahwa cupang membuat sarang gelembung saat mereka bahagia.

Faktanya, ikan cupang melakukan ini bukan karena sedang bahagia melainkan naluri kawinnya sedang memuncak.

Cupang membentuk gelembung dalam kondisi baik atau buruk, sehingga ikan yang tidak membuat gelembung bukan berarti sedang tidak bahagia.

Baca Juga: Live Streaming Liga Inggris Brighton vs Manchester United di Mola TV, Sabtu 26 September 2020

5. Ikan cupang adalah ikan malas

Mitos ini sepertinya berasal dari banyak pemelihara yang memperhatikan cupang peliharaannya tampak lamban atau tidak aktif.

Faktanya, anggapan itu salah besar. Cupang yang lamban dan cenderung tidak aktif biasanya disebabkan oleh tangki atau akuarium cupang yang terlalu dingin.

Ikan cupang adalah hewan berdarah dingin. Jika akuarium terlalu dingin, tubuh dan metabolismenya pun melambat.

Sebaliknya, jika suhu akuarium sesuai, ikan ini akan aktif giras. Ikan cupang juga dikenal sebagai hewan yang mudah penasaran, jadi untuk menambah kelincahannya, letakkan dekorasi atau tanaman hidup di dalam akuarium.

Hati-hati, jangan letakkan dekorasi tajam ke dalam akuarium, karena hal itu bisa merobek sirip halusnya saat ikan bermain di sekitar dekorasi.***(Mohammad Syahrial/Portal Jember)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x