Jadi jika Anda tinggal di daerah yang cukup dingin, lebih baik lengkapi akuarium yang menjadi wadah ikan cupang dengan pemanas.
Baca Juga: Usulkan Pajak Mobil Baru 0 Persen: Avanza Hanya Rp120 Juta, Xpander Cuma Rp150 Juta
2. Ikan cupang liar bisa hidup di genangan air
Leluhur ikan cupang memang berasal dari perairan dangkal, seperti sawah atau lahan basah sejenisnya. Meski benar bahwa lingkungan ini memiliki air yang dangkal, tapi yang dimaksud bukan genangan air kecil.
Mitos ini sepertinya muncul ketika air irigasi sawah dan sekitarnya mengering di musim kemarau, dan ikan cupang pun mulai terlihat. Akan tetapi, yang jarang diketahui adalah ikan cupang akan mati dalam kondisi ini.
Saat genangan mengering, cupang bertahan hidup dengan melompat dari genangan ke genangan dengan harapan menemukan genangan air yang lebih besar untuk menunggu musim kemarau berakhir.
Maka dari itu, menempatkan ikan di toples kecil hanya akan membuatnya stres. Lebih baik letakkan cupang di akuarium dengan minimal kapasitas 2,5 galon air.
Baca Juga: Heboh Konser Dangdut saat Pandemi Covid-19 di Tegal, Kapolsek Tegal Selatan Dicopot
3. Ikan cupang tidak membutuhkan filter
Mitos ikan cupang tidak membutuhkan filter memang benar, karena ia langsung menghirup udara di permukaan air. Akan tetapi meletakkan satu filter pada akuarium akan jauh lebih baik.
Filter pada akuarium ikan cupang memiliki manfaat lain dari sekadar memberikan oksigen pada air.
Akuarium dengan filter akan membantu menjaga siklus bakteri menguntungkan. Bakteri baik inilah yang nantinya berperan menjaga kebersihan air akuarium, sehingga mengurangi frekuensi penggantian air.