Simak Penjelasan Quraish Shihab untuk Mengatasi Situasi Quarter Life Crisis, Apakah Anda Sedang Merasakannya?

- 12 Januari 2023, 19:48 WIB
 Cara menghadapi Quarter Life Crisis.
Cara menghadapi Quarter Life Crisis. /Tangkap Layar/ Instagram @wikisufi/

Baca Juga: Jajanan Cikbul Viral, Ahli Ungkap Bahaya Nitrogen Cair pada Makanan, Salah Satunya Sebabkan Sulit Bernapas

Namun, ada kiat yang bisa dilakukan untuk mengurangi perasaan tersebut. Kita tidak boleh menghilangkan rasa takut, karena hilangnya rasa takut dapat mengakibatkan ketidak hati-hatian atau kecerobohan.

Pada saat yang sama, manusia tidak perlu membesar besarkan rasa takut. Jadi, jika kita merasa takut, tanyakan pada diri kita, “apa yang ditakuti”.

Harus dicari sebabnya dulu. Ketakutan mungkin bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya karena takut gagal.  Kita bisa mencontoh semut yang memikul jauh lebih besar dari badannya. Sekian kali jatuh, jatuh, jatuh, dan berhasil.

Quraish Shihab juga menuturkan sebuah kisah, yang dapat menjadi gambaran dan motivasi, mengenai sosok ulama bernama Ibnu Hajar.

Baca Juga: Intip 13 Kampus Asal Sleman D.I Yogyakarta versi Edurank untuk Referensi SNPMB 2023, Cek Ranking Universitas

Ibnu Hajar gagal di sekolahnya. Suatu ketika Ia ke sungai, lalu melihat tetesan air sedikit demi sedikit menimpa batu. Ia sadar apabila dia seperti itu, dia bisa berhasil.

Jadi ketika timbul rasa takut, cari penyebabnya, jangan terlalu dibesar-besarkan rasa takut itu padahal belum terjadi. Ada kemungkinan, malah hal itu tidak terjadi.

“Kalau Anda merasa takut tentang sesuatu yang akan terjadi. Rasa takut itu akan lebih besar dan berbahaya dampaknya daripada ketakutan itu bila terjadi,” kata Quraish Shihab berpesan.

Disinilah peranan optimisme, kembali kepada tuhan. Apalagi jika ketakutan itu tidak bisa dihindari. Misalnya takut tidak sehat ketika sudah berumur, karena itu adalah resiko usia panjang. Maka untuk itu, agama berkata “Kaitkan dirimu pada Tuhan”.

Ada sebuah doa untuk menghadapi rasa takut tersebut, “Ya Allah, kalau memang ketetapan-Mu harus terjadi (kejadian yang tidak menyenangkan). Maka biarlah aku terjatuh. Tapi, mohon kiranya aku terjatuh di tumpukan Jerami.” (Tetap jatuh, tapi tidak terluka.)

Halaman:

Editor: Desy Listhiana Anggraini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x