Ibu Menyusui Tetap Ingin Berpuasa Ramadan 1443 H? Jangan Khawatir, Ini Triknya Menurut Dokter Spesialis Anak

- 3 April 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi ibu menyusui.*
Ilustrasi ibu menyusui.* /FREEPIK/rawpixel.com

SEPUTARLAMPUNG.COM - Mulai hari ini, umat muslim di Indonesia sedang menjalankan ibadan puasa Ramadan 1443 H.

Kewajiban melaksanakan ibadah puasa pada bulan suci ini memang diperintahkan untuk dilakukan kepada seluruh umat islam.

Kendati demikian, ada beberapa kondisi yang memperbolehkan umat islam untuk tidak berpuasa, salah satunya boleh tidak berpuasa bagi para ibu hamil atau ibu menyusui.

Para ibu hamil atau ibu menyusui yang tidak berpuasa, diperbolehkan mengganti puasanya pada kemudian hari atau membayar fidyah.

Baca Juga: Tes Psikologi: Jika Anda Jenius? Dalam 7 Detik, Temukan Berapa Banyak Batang Korek Api yang Anda Lihat

Lalu bagaimana jika ibu menyusui masih ingin tetap berpuasa selama Ramadan?

Dokter Spesialis Anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Melisa Lilisari, SpA, Mkes menyampaikan hal itu diperbolehkan.

Asal, si ibu, wajib makan sahur. Hal itu perlu dilakukan karena ibu menyusui perlu energi agar tetap bisa menyusui dengan lancar selama berpuasa.

"Untuk memproduksi ASI dibutuhkan sejumlah energi, didapat dari makanan yang terakhir dimakan yakni saat sahur. Ibu harus sahur," kata Melisa seperti dilansir seputarlampung.com dari Antara, pada Minggu, 3 April 2021.

Kendati demikian, ibu menyusui harus paha, apabila energi yang didapatkan dari makanan sahur sudah habis, nantinya demi memproduksi Asi, maka tubuh akan menggunakan energi dari cadangan lemak tubuh. 

Baca Juga: 6 Makanan yang Dapat Dikonsumsi Saat Sahur atau Berbuka Puasa Ramadhan untuk Meningkatkan Hemoglobin

Kendati demikian, Melisa tetap mengingatkan jika terjadi penurunan berat badan drastis, terjadi dehidrasi, sakit kepala, pandangan berkunang-kunang, lemas, mual dan muntah, maka sebaiknya kondisi ini segera dikonsultasikan ke dokter.

Selain itu, jika terjadi dehidrasi berat, maka akan lebih baik untuk sang ibu mengonsumsi cairan secepatnya.

"Ini gejala-gejala yang berkaitan dengan dehidrasi berat. Bila terjadi, maka ibu bisa mengasumsikan dirinya dehidrasi berat sehingga butuh cairan segera," tutur Melisa.

Melisa juga menyampaikan, apabila ibu menyusui berpuasa, secara umum hal itu tidak akan berefek kepada anaknya dengan catatan nutrisi dan hidrasi ibu tetap cukup semalaman.

Oleh sebab itu, Melisa mengatakan bahwa selama berpuasa ibu menyusui wajib mengonsumsi nutrisi terbaik saat berbuka maupun saat makan sahur.

Asupan nutrisi yang dibutuhkan antara lain karbohdirat kompleks yang tinggi serat, cukup kalsium, tinggi protein hewani.

Baca Juga: Tes Fokus: Empat Orang sedang Berkemah, Temukan Satu Keanehan yang Ada di Gambar dalam Waktu 30 Detik

Kemudian, berbagai macam buah dan sayuran untuk mendapatkan asupan vitamin dan mineral beragam. Hal itu perlu dilakukan agar demi menjaga status hidrasi si ibu selama berpuasa seharian.

"Hindari kafein (agar) tak terkena dehidrasi," lanjut Melisa.

Dia juga menyampaikan bahwa sebelum memutuskan untuk berpuasa Ramadan, sang ibu harus melihat usia bayi.

Pasalnya, kebutuhan nutrisi bayi di bawah usia 6 (enam) bulan berbeda dengan usia bayi yang sudah mendapatkan MPASI.

"Karena itu, apabila bayi (masih berusia) di bawah usia 6 bulan, ibunya ingin berpuasa, sebaiknya konsultasikan dulu (dengan dokter)," kata Melisa.

Di sisi lain, perhatikan juga kondisi ibu seperti status nutrisi, aktivitas harian dan apakah ada penyakit yang menyertai. Kalau bisa, ibu menyusui yang berpuasa menghindari aktivitas berlebihan dan cuaca panas.

Itulah trik jitu dari Dokter Spesialis Anak jika ibu menyusui memutuskan untuk tetap berpuasa Ramadan 1443. H.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah