Network
SEPUTAR LAMPUNG - Dua orang koki asal Inggris, Ryan Riley dan Kimberley Duke, merilis sebuah buku resep masakan khusus bagi penderita Covid-19 yang kehilangan atau mengalami perubahan indra penciuman dan perasa.
Mereka menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menyusun 18 resep yang dirancang khusus untuk penderita Covid-19, setelah menyeleksi sekitar 300 resep.
Koko Riley mengatakan, "Jika hidup dengan kehilangan rasa, tidak ada yang membicarakannya."
"Tapi enam bulan tidak bisa merasakan sesuatu bisa membentuk penghalang mental terhadap makanan. Itu bisa menjadi masalah kesehatan mental itu sendiri, imbuhnya.
Para peneliti memperkirakan sekitar 10% orang yang terinfeksi Covid-19 menjadi penderita jangka panjang.
Artinya mereka memiliki gejala yang berlangsung selama berbulan-bulan bahkan ada yang tanpa batas.
Menurut John Hopkins Medicine, seperempat orang yang mengalami perubahan indra penciuman atau rasa membaik dalam beberapa pekan. Tetapi sebagian besar gejala tetap ada dan beberapa gejala menghilang lebih dari setahun tanpa perbaikan.
Fakta menariknya, sekitar 80% dari rasa sebenarnya adalah bau, jadi kedua indra tersebut (indra penciuman dan indra perasa) saling terkait.
Beberapa penular Covid-19 mengalami anosmia yaitu kehilangan bau atau rasa. Sementara yang lain mengalami parosmia, yaitu indera penciuman yang terdistorsi.
Buku resep masakan khusus bagi penderita Covid-19 ini dibuat dengan meningkatkan pada beberapa rasa dan menghindari bau pada sebagian bahan lainnya.
Baca Juga: Waduh! Setelah Minum Obat Sakit Gigi Seorang Wanita Mendadak Jadi Berdarah Biru, Begini Kronologinya
Kopi bisa berbau tidak sedap bagi beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 dengan gangguan Parosmia.
Bahan-bahan seperti bawang merah, bawang putih, telur, daging panggang, dan kacang-kacangan bisa berbau "menjijikkan, hampir seperti daging busuk," kata Ryan Riley.
Hampir 300 resep yang Ryan Riley dan Kimberly Duke uji. Mereka menyeleksi hingga menjadi 18 resep yang masuk ke dalam buku.
Dua koki tersebut mengandalkan rasa gurih yang pekat seperti kecap, miso, parmesan, dan jamur, dan mencoba menyentuh kelima rasa dasar, manis, asam, asin, pahit, dan umami, serta merangsang semua indra.
Makanan seperti lobak dan wasabi juga digunakan sebagai bahan yang merangsang saraf trigeminal, yang bertanggung jawab atas sensasi di wajah dan sinus.
Ryan Riley menyebut kentang miso butter dengan cuka herba hijau sebagai resep "sempurna", artinya menjadi resep terbaik bagi penderita Covid-19.
Kentangnya kaya umami, miso dan kecapnya umami serta asin.
Lada putih dan mint segar merangsang saraf trigeminal, cabai hijau menambah tekstur renyah, dan cuka memicu reseptor asam.
Meski tampak seperti resep sederhana, Ryan Riley berkata bahwa resep dirancang untuk merangsang semua indra dan banyak selera yang berbeda, tetapi juga harus memiliki rasa yang enak.
Itulah buku resep masakan khusus untuk penderita Covid-19 yang disusun oleh dua koki asal Inggris."***
Disclaimer: artikel ini telah tayang di Portal Jember dengan judul "Koki Inggris Merilis Buku Resep yang Didedikasikan bagi Penderita Covid-19 yang Kehilangan Rasa dan Penciuman"
