Karena jumlah makanan dan pola makan mereka berubah total, itu dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan potensial dengan infeksi COVID-19 di sekitar.
Atas kesepakatan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan protokol tertentu yang dapat membantu orang yang berpuasa untuk mencegah penyebaran infeksi.
Umat Muslim harus berpuasa dari fajar hingga senja selama sebulan penuh Ramadhan. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti dehidrasi kronis.
Suhu di siang hari relatif panas dan jika puasa tanpa air diikuti dalam waktu yang lebih lama, dapat menyebabkan dehidrasi yang menyebabkan sakit kepala, sembelit, kehilangan energi, kejang, infeksi saluran kemih, dan batu ginjal.
Meskipun beberapa penelitian mengatakan bahwa puasa Ramadhan cukup aman untuk orang dewasa normal yang sehat, puasa dapat berbahaya bagi orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti stroke atau diabetes.
Menurut hukum Islam, orang tua atau orang dengan kondisi medis tertentu dibebaskan dari puasa.
Baca Juga: Profil Lengkap dan Perjalanan Karier Arya Saloka, Penggemar Mas Aldebaran Ikatan Cinta Wajib Tahu!