Tembus Hingga Ratusan Juta, Ternyata Ini Asal Usul Janda Bolong yang Tak Banyak Orang Tahu

30 September 2020, 14:55 WIB
Asal-usul tanaman janda bolong. /Justynafaliszek

SEPUTAR LAMPUNG – Nama janda bolong begitu tenar. Tidak hanya karena namanya yang unik, namun juga bentuknya yang antik. Bolong di tengah daunnya.

Pesona si janda bolong ternyata tak hanya sampai di situ. Harganya yang fantastis membuat banyak orang melongo.

Bagaimana tidak. Ada beberapa tanaman ini yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Atau setara dengan harga mobil dan rumah tipe tertentu.

Namun, di balik pesonanya yang luar biasa, tak banyak yang tau bagaimana sebenarnya asal usul tanaman yang fenomenal satu ini.

Baca Juga: Perlu Tahu! 6 Hal Ini Dilarang Dilakukan Saat Berhubungan Suami Istri

Pengetahuan ini penting terutama bagi yang ingin merawat tanaman janda bolong, agar lebih memahami habitat aslinya sehingga bisa meniru habitat tersebut agar tanaman janda bolong bisa tumbuh subur.

Sebagaimana diberitakan oleh Portal Jember sebelumnya dalam artikel berjudul “Asal-usul Janda Bolong, Tanaman Hias Super Mahal yang Bisa Tumbuh hingga 20 Meter", tanaman hias janda bolong ini masih termasuk keluarga araceae.

Terdapat 22 spesies tanaman janda bolong dengan beberapa varietas yang berbeda.

Monstera deliciosa merupakan varietas tanaman janda bolong yang paling umum. Sejauh ini, varietas inilah yang paling populer dan banyak diminati pecinta tanaman.

Baca Juga: Diminta Menggantikan Kotak Kosong, Tukang Sapu di Rusia Ini Justru Kalahkan Petahana dalam Pilkada

Dilansir Monstera Plant Source, tanaman janda bolong berasal dari daerah tropis di Amerika Tengah, mulai dari bagian paling selatan Meksiko hingga Panama.

Selain itu, tanaman janda bolong juga dapat ditemukan di beberapa daerah lain, seperti Hawaii.

Perlu diketahui, tanaman janda bolong tumbuh subur di hutan hujan lebat. Tanaman janda bolong menggunakan akarnya untuk “memanjat” pohon dan mencari cahaya di kanopi.

Daun muda tanaman janda bolong akan tubuh ke bagian paling gelap dari pangkal pohon untuk membantunya menemukan batang yang kokoh.

Mengenai fungsi lubang pada daun tanaman janda bolong, belum ada yang mengetahuinya secara pasti.

Namun, beberapa teori yang berkembang mengatakan, lubang pada daun tanaman janda bolong berfungsi untuk menahan angin kencang sehingga daun tidak mudah robek.

Baca Juga: Luar Biasa! Tanaman Putri Malu Ternyata Miliki Banyak Khasiat, Obati Luka Hingga Bantu Stamina Pria

Selain itu, lubang-lubang tersebut juga memungkinkan lebih banyak cahaya melewati daun atas ke daun bagian bawah.

Tanaman janda bolong bisa tumbuh hingga mencapai 20 meter di alam liar dengan daun yang bisa tumbuh hingga satu meter.

Sedangkan di dalam ruangan, tanaman janda bolong biasanya hanya tumbuh hingga sepuluh kaki. Namun, ukuran ini tetap tergolong besar untuk tanaman hias.

Seiring bertambahnya usia, daun pada tanaman janda bolong akan memiliki lebih banyak lubang sehingga tidak sulit untuk mengetahui usia tanaman hias ini.

Baca Juga: Aneka HP Murah Spesifikasi Tinggi Mulai Rp 1 Jutaan, Ada Realme 5i, Oppo A12, Xiaomi Redmi Note 9

Ketika tanaman janda bolong berusia tiga tahun, ia akan menghasilkan bunga dan buah. Inilah salah satu alasan tanaman janda bolong banyak dibudidayakan.

Pertama kali dibudidayakan di Inggris pada akhir tahun 1700-an, saat itu tanaman janda bolong banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan diambil buahnya.

Perlu dicatat bahwa tanaman janda bolong tidak akan berbunga dan menghasilkan buah sebagai tanaman hias rumahan. Ia bisa berbunga dan berbuah jika dibudidayakan di rumah kaca.

Tanaman janda bolong memiliki sejarah panjang sebagai sumber makanan, obat, dan serat. Akarnya yang kuat bisa digunakan untuk membuat keranjang dan tali.

Bahkan, di sejumlah daerah, tanaman janda bolong diyakini sebagai tanaman obat untuk radang sendi dan penyakit-penyakit lain.

Tanaman janda bolong banyak diminati karena perawatannya yang relatif mudah. Ia bisa tumbuh subur di tempat yang teduh sehingga sangat cocok ditempatkan di dalam ruangan.***(Lulu Lukyani/Portal Jember)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler