SEPUTARLAMPUNG.COM - Film Budi Pekerti yang tayang perdana di Toronto International Film Festival 2023 di Kanada, mendapat banyak atensi masyarakat, lantaran kisahnya sangat dekat dengan kehidupan di era digital saat ini.
Sebagaimana kita ketahui, era digital telah membuat kehidupan banyak orang sangat bergantung pada media sosial (medsos)
Sayangnya, tidak semua pengguna medsos bijak dalam menggunakannya. Banyak yang begitu mudahnya menyebarkan berbagai hal yang dilihat, didengar, dan diterima tanpa cek kebenarannya terlebih dahulu.
Tak jarang, banyak juga yang asal unggah dan menyebarkan sesuatu hanya demi mengejar konten viral di medos.
Baca Juga: Review Spesifikasi HP iPhone 11 Pro Max 2023, Cek Harga Terbarunya di Sini!
Hal inilah yang tersaji melalui cerita dalam film Budi Pekerti, di mana sebuah unggahan video oleh netizen telah mengubah kehidupan seorang guru BK bernama Bu Prani beserta anggota keluarganya.
Sinopsis Film Budi Pekerti
Berlatar tempat di Yogyakarta, Budi Pekerti menceritakan seorang guru Bimbingan Konseling (BK) bernama Bu Prani (Ine Febriyanti), yang terlibat perselisihan dengan seorang pengunjung pasar yang tidak peduli dengan budaya antri.
Saat perselisihan itu, rupanya seseorang yang merekam dan mengunggahnya ke medsos, hingga video itupun menjadi viral.
Banyak netizen yang meninggalkan komentar negatif, karena di dalam video itu tampak Bu Prani meluapkan emosi yang meledak-ledak, sehingga dianggap tidak mencerminkan sifat guru yang baik.
Padahal, video itu hanya potongan pendek dari seluruh kejadian. Akibat unggahan tak betanggung jawab itu, karir guru yang dibangun Bu Prani terancam dan keluarganya pun harus menghadapi perundungan di media sosial (cyber bullying).
Apa Itu Cyber Bullying dan Dampaknya?
Melansir laman Kemenkominfo, Cyber Bullying adalah suatu kegiatan mengirim pesan dengan menggunakan surel, chatroom, media sosial, maupun situs untuk menyakiti, membuat malu, mengancam, ataupun mengintimidasi orang lain.
Di medos, memungkinkan seseorang berkomentar negatif jika melihat unggahan yang dianggap berisi muatan tidak baik. Bahkan, banyak yang menggunakan akun anonim untuk menyudutkan objek yang diviralkan.
Tanpa sadar, tindakan netizen yang meninggalkan komentar negatif, menghakimi, dan menghujat itu akan memberikan dampak psikologis pada seseorang.
Melansir laman unicef.org, dampak cyber bullying dapat bertahan lama dan memengaruhi kehidupan seseorang secara keseluuhan.
Berikut dampak yang dialami seseorang akibat cyber bullying:
Secara Mental: merasa kesal, malu, bodoh, hingga marah
Secara Emosional: merasa malu dan kehilangan minat pada hal-hal disukai
Secara Fisik: lelah (kurang tidur) dan/atau mengalami gejala seperti sakit perut dan sakit kepala
Dalam kasus ekstrim: cyberbullying bahkan dapat menyebabkan seseorang mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri.
Itulah ulasan mengenai film Budi Pekerti, yang menyajikan tema tentang cyber bullying lengkap tentang dampaknya bagi kehidupan seseorang akibat dirundung di media sosial (medsos).***