SEPUTARLAMPUNG.COM - Pertambahan usia tidak dapat dihindari, lama-lama akan menjadi lansia.
Saat menjadi tua bukan hanya penampilan saja yang berubah, seperti rambut memutih, kulit menjadi berkeriput ataupun berkerut.
Terjadi juga perubahan pada organ-organ tubuh yang lainnya termasuk bagian otak, terjadi penurunan fungsi otak.
Penurunan fungsi otak terjadi perlahan-lahan, akan terjadi sejak usia 40 tahunan karena berbagai alasan.
Orang yang sudah lanjut usianya dianggap wajar jika sering lupa sesuatu atau pikun.
Seiring bertambahnya usia, kemampuan otak seseorang untuk berpikir dan mengingat memang dapat menurun.
Pada lansia performa otak dalam prosedur berpikir akan menjadi lebih lambat.
Artinya kemampuan otak untuk mengolah informasi, kecepatan otak untuk memproses informasi, mengambil keputusan, mengingat, berimajinasi dan berbagai aktivitas otak lainnya tidak bisa dilakukan secepat dulu.
Baca Juga: Cek Nama Penerima Bansos Kemensos 2022 dengan Login di cekbansos.kemensos.go.id, Ini Caranya
Penurunan fungsi otak bisa di cegah pada lansia dengan merubah gaya hidupnya.
Jadi bisa dicegah supaya penurunannya tidak drastis.
Dikutip Seputarlampung.com dalam kanal YouTube dr. Saddam Ismail, berikut cara cegah penurunan fungsi otak pada lansia.
1. Aktif Bersosialisasi
Jadi orang tua kalau semakin sedikit bergaul, berkomunikasi, bersosialisasi, akan lebih beresiko mengalami demensia.
Ini berhubungan juga dengan penurunan fungsi otak. Disarankan untuk tetap bersosialisasi, berkomunikasi dengan orang lain supaya fungsi otak tetap terjaga.
Bisa berkomunikasi dengan anggota keluarganya, dengan saudaranya, dengan teman-temannya kemudian dengan tetangganya.
Jadi harus berkomunikasi dan bersosialisasi baik dilingkungan rumah ataupun misalnya berkunjung, jadi supaya fungsi otak tetap terjaga.
Dengan kegiatan itu memungkinkan untuk terhindar dari penurunan fungsi otak karena kegiatan tersebut membantu menstimulasi pikiran dan menguji kemampuan lansia untuk menjalin komunikasi dengan orang lain.
2. Tetap Berolahraga
Pada orang tua bukan berarti harus banyak istirahat kecuali ada penyakit-penyakit tertentu.
Kalau tidak ada harus tetap aktif berolahraga, ini penting terhadap fungsi otaknya.
Ketika rutin melakukan aktivitas-aktivitas sehat dapat meningkatkan kemampuan kognitif dengan meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, mencegah penurunan fungsi kognitif otak.
Olahraga yang dipilih tidak perlu yang ekstrim ataupun berat-berat cukup yang ringan-ringan saja disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi masing-masing
Misalkan bersepeda kalau masih bisa, joging kalau masih bisa, jalan kaki ataupun misalkan senam di dalam rumah.
Bisa juga mengikuti senam lansia selama 30 menit sehari, lakukan 5 kali dalam seminggu secara rutin.
Walaupun berolahraga, kalau yang merokok jangan merokok lagi, hindari minuman alkohol, tetap istirahat cukup dan kelola stres.
3. Tetap Berpikir Positif
Harus tetap berpikir positif, jangan panik, jangan stres karena itu akan mengganggu kognitif otak.
Kalau anda terus-terusan stres, pikirannya tidak positif akan mengganggu proses mengingat dan kemampuan untuk belajar.
Misalkan stresnya tidak dapat dikendalikan, anda dapat berkonsultasi ke dokter.
Stres yang berlanjut terus-menerus itu tidak bagus.
4. Konsumsi Makanan Sehat
Makanan juga berperan penting terhadap fungsi otak.
Tetap disarankan mengkonsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks, lemak sehat, jangan makan makanan yang tinggi kolesterol, cukupi asupan protein, jangan lupa konsumsi sayur dan buah-buahan untuk cukupi vitamin dan mineral.
Baca Juga: Apa itu Efek Kappa? Ternyata Ini Alasan Kenapa Perjalanan Pulang Terasa Lebih Cepat daripada Pergi
5. Tetap Belajar
Walaupun usia sudah tua, anda jangan tidak belajar harus tetap mengasah kemampuannya, ini penting.
Dengan belajar mencegah penurunan fungsi otak. Misalkan baca buku, baca cerita-cerita, mengaji, baca koran, mengisi teka-teki silang, intinya mengasah kemampuan anda.
Demikian cara mencegah pikun pada lansia yang bisa anda terapkan dikehidupan sehari-hari.***