Mengenal Fenomena Generasi Sandwich, Berikut Tipe, Penyebab dan Cara Mengatasinya

9 November 2022, 13:45 WIB
ilustrasi generasi sandwich dan cara mengatasinya. /Pexels/Fauxels/

SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut adalah informasi tentang fenomena generasi sandwich, tipe, penyebab terjadinya serta cara mengatasi agar generasi ini tidak berulang.

Fenomena genarasi sandwich mulai muncul pada abad ke 20.

Fenomena ini muncul saat para orang dewasa harus merawat dan membesarkan anak-anak, di saat yang bersamaan orang tua mereka juga membutuhkan dukungan yang sama bahkan lebih besar.

Generasi sandwich juga dikenal sebagai generasi terimpit, generasi terapit atau generasi terjepit.

Baca Juga: Telah Dibuka Pengadaan Calon PPPK Tenaga Kesehatan 2022, Berikut Formasi dan Persyaratan yang Dibutuhkan

Fenomena ini dapat berlangsung terus menerus, berulang antar generasi jika tidak dilakukan upaya-upaya pencegahan.

Dikutip seputarlampung.com dari instagram @prakerja.go.id yang diunggah pada tanggal 08 November 2022, berikut informasi tentang generasi sandwich.

Generasi sandwich atau sandwich generation adalah sebutan untuk individu yang harus membiayai hidup 3 generasi: lapisan atas (orang tua), lapisan tengah (dirinya sendiri), dan lapisan bawah (keturunannya).

Baca Juga: BPOM Cabut Izin Edar 69 Obat Sirup 3 Industri Farmasi Terkait Gagal Ginjal Akut, Ada Ibuprofen dan Paracetamol

Tipe generasi sandwich:

1. Open faced sandwich.

Tipe generasi ini adalah ketika orang dewasa sudah menikah, belum memiliki anak, dan memiliki keharusan membiayai orang tua.

2. Extended open faced sandwich.

Tipe generasi ini adalah ketika orang dewasa sudah menikah, belum memiliki anak, harus membiayai orang tua dan saudara kandung.

3. Traditional sandwich.

Tipe generasi ini adalah ketika orang dewasa sudah menikah, sudah memiliki anak dan harus membiayai orang tua.

Baca Juga: 15 Quotes Sambut Hari Pahlawan 2022 dari Tokoh Pahlawan Indonesia, Keren dan Menginspirasi Anak Muda

4. Extended traditional sandwich.

Tipe generasi ini adalah ketika orang dewasa sudah menikah, sudah memiliki anak dan harus membiayai orang tua dan saudara kandung.

5. Club sandwich.

Tipe generasi ini adalah ketika orang dewasa sudah menikah, sudah memiliki anak, memiliki keharusan membiayai orang tua dan keluarga lainnya (kakek/nenek, cucu, dll).

Penyebab terjadinya generasi sandwich di antaranya:

1. Kurang literasi keuangan jangka panjang.

Orang tua tidak mempersiapkan keuangan jangka panjang. Hanya berorientasi pada hari ini bukan jangka panjang.

2. Budaya timbal balik.

Budaya yang menerapkan pandangan bahwa ketika sudah dewasa maka anak yang membiayai orang tua.

3. Pandangan sosial.

Ketika sudah menikah tapi belum mapan secara keuangan maka dianggap sebagai menambah beban keuangan.

Baca Juga: Marcella Zalianty Awet Muda di Usia 42 Tahun, Ini Makanan Rahasianya, Nomor 5 Tidak Lazim

Untuk mencegah agar generasi sandwich ini tidak berkelanjutan ada hal-hal yang perlu dilakukan sebagai berikut:

1. Siapkan dana pensiun sejak dini.

Ini merupakan langkah pertama yang dapat dilakukan agar tidak membebani generasi berikutnya.

2. Berhati-hati dengan hutang.

Dalam kasus ini hutang yang tidak dapat terselesaikan oleh orang tua dapat membebani generasi selanjutnya.

3. Belajar kelola aset dan invetasi keuangan.

Aset dapat menjadi sumber pendapatan pasif dan berjangka panjang.

4. Punya asuransi.

Dengan adanya asuransi dapat memberikan proteksi jika mendapat musibah.

Baca Juga: Pusing dan Lemas setelah Minum Air Kelapa Muda? Waspada Punya Penyakit Ini Kata Zaidul Akbar

5. Kurangi gaya hidup konsumtif dan menabung.

Gaya hidup konsumtif sangat merugikan dimasa depan, apalagi jika tidak memiliki tabungan dan investasi yang cukup.

6. Punya banyak skill dan kembangan kompetensi.

Skill atau kemampuan akan menjadi penyelamat dimasa depan, hal ini dapat membuat seseorang tetap berpenghasilan hingga masa tua.

Demikian informasi tentang fenomena generasi sandwich, tipe, penyebab terjadinya serta cara mengatasi agar generasi ini tidak terulang.*** (Arqo Suci Nurhalussia)

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Tags

Terkini

Terpopuler